Senin, 31 Desember 2012

In Your Position Set!

AKB48 - Beginner (video music)


             Nani mo shiranakute ii, Beginner!
                                                                                             We don’t need to know anything, Beginner!




Sabtu, 29 Desember 2012

FUN >> kaset rusak?

Penasaran ma lagu yang jadi soundtrack iklan Mobil Chevrolet, mobil-mobil atraksi, jungkir-balik di udara. Kirain lagu jadul, ternyata lagu baru. FUN, nama grup yang menyanyikannya. Setelah mendengar lagunya secara full, ternyata pada iklan tersebut hanya memperdengarkan bagian refnya saja. Bagian awalnya justru lumayan ngebeat, suara vokalisnya 'terlipat-lipat' seperti mendengar suara kaset tape dengan pita yang sudah rusak, out of tune. Tapi aneh, justru itulah uniknya lagu ini. Kemudian beralih ke pertengahan lagu yang dibikin slow jadi terdengar agak dramatis, seolah-olah tiba-tiba terjadi slow-motion pada sebuah adegan penting.

Mari kita lihat versi livenya, apakah pita suara vokalisnya benar-benar terbuat dari pita kaset rusak. :D


Senin, 24 Desember 2012

KAMEN GHAIDA

"Henshiiiin!
Keluar dari kepompong, dan menjadi kupu-kupu yang cantik. Aku Ghaidaaaaa!!"

 Ghaida sudah memutuskan, semoga sukses dan selalu yang terbaik untuknya! :')

Kimi no Koto ga Suki Dakara (JKT48 School video clip)

Selasa, 18 Desember 2012

KAMRA


Memang janjinya minjam kamera punya kakak, hanya sehari. Ada satu hal yang saya rasa penting untuk saya foto. Syukur, tidak rugi di jalan sambil menunggu sore, waktu yang lebih nyaman untuk interview warga.

Selama 10 menit saya mondar-mandir di sana, saya terus terang gugup. Saya bukan profesional tapi kehadiran Bapak tersebut lumayan menyita perhatian saya ketika lewat di sana. Saya berusaha agar dia tak menyadari, agar dia tetap nyaman, tapi mungkin juga dia dan orang sekitar pasar curiga.

Bagi yang sering melewati Jalan Paccerakang, dekat Patung Ayam di Daya (Kota Makassar), Bapak tua ini pasti tak asing lagi. Dia melambaikan tangan mengarahkan kendaraan yang bergerombol mengikuti aba-aba lampulantas yang tak banyak membantu.

Kamra, bukan Norman Kamaru


Saya tak tahu apakah dia memang orang gila atau bagaimana. Hampir setiap hari dia berdiri di sana, dengan seragam polisi kumal. Mungkin semasa muda ada obsesi yang tak kesampaian untuk menjadi polisi. Dia membantu polisi (yang punya posko samping jalan tersebut), mengawal lalu lintas perempatan yang selalu carut-marut itu. Bahkan ketika pak polisi sedang beristirahat, dia tetap berdiri di sana tanpa perduli teriknya matahari.

KAMRA, nama yang tertulis pada bagian dada di seragamnya. Dia tak perlu lagi melalui berbagai macam prosedural kepolisian untuk menjadi polisi.

RESOLUSI 2013

Tadi malam sibuk membaca majalah bekas yang kubeli, baru sempat dibaca. Saya membaca sebuah halaman yang mungkin menarik bagi seorang teman. Tapi tidak, karena dia sama sekali tak punya ketertarikan pada dunia bola. Namun saya sudah  terlanjur bertekad mencari nama pemain yang ditampilkan di halaman tersebut karena di sana tak ada namanya. Dan setelah dapat, namanya Darren Ward, seorang pemain Club Millwall. Itulah hal yang tak penting yang kulakukan tadi malam, tapi lumayan menyenangkan setelah tahu namanya, soalnya penasaran! Hahaha. Saya ingat wajahnya tapi lupa nama, ada banyak nama di dunia ini.

FOURFORTWO ed. Feb 2011 hal. 24


Pagi ini, ada sms dari seorang teman, yang tiba-tiba cemburu karena saya mendadak akrab dengan pacarnya tadi malam. Saya yang malas bangun pagi karena hobi begadang ngejar jaringan internet yang murah meriah mencret, kali ini dengan mata merah menerima tantangan perang dengan medan perang via sms. Pagi yang biasanya lesu lumayan bergairah pagi ini, itu "hati" serasa lagi olahraga sekarang. Tapi lucu juga, ada yang cemburu! *ngaca*

Jika ada seseorang membenci itu artinya saya masih ada, saya berhasil eksis, itu hasil dari berinteraksi dengannya. Bahkan saya merasakan dibenci terasa lebih menyenangkan daripada dilupakan.

Baiklah, dua hari malas-malasan mencari responden, dimana letak RW yang bersangkutan. Sebelum naik pangkat jadi "putus asa" jadi jalan aja... Artikel di atas membangunkan minat lama saya, semoga ada rezki buat menghidupi hobi kliping saya yang telah lama saya tinggalkan. *sesenggukan* Salah satu resolusi tahun 2013 yang dadakan, tapi semoga bukan reso(i)lusi.

Dari artikel tersebut, saya berdoa semoga mimpi teman saya untuk punya bisnis hampir serupa (panti kucing) segara terkabul. Amin! :)

Senin, 17 Desember 2012

Seperti Dirimu

Ajari saya mengucapkan "selamat tinggal" tanpa kata, tanpa tanda, tanpa apapun.
Seperti yang kau lakukan!

Tidak jadi... saya tidak jadi dirimu. Betapapun sulitnya mengucapkan "selamat tinggal", tetapi pergi begitu saja lebih pedih bagi yang ditinggalkan.

Engkau yang semakin gembira, ceria, berbagi tawa dengan banyak teman baru. Sedang saya di sini, semakin bermusuhan dengan diri-sendiri, mencari-cari alasan mengapa diri ini begitu pantas diperlakukan seperti itu.

Bagimu (mungkin) itu dewasa. Baiklah, selamat mendewasa!


Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
....
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi!

@ AKU - Chairil Anwar


Kesepian yang harus dijalani seribu tahun lagi! Menyedihkan.

Selasa, 11 Desember 2012

SINGER

Dia bukan makhluk hidup, tapi hanya sebuah mesin yang bernyanyi tiap kali dioperasikan, bahkan telah melewati tiga generasi di keluarga. Sampai-sampai saya pun tak bisa mendeteksi jenis/type (secara rinci) mesin jahit peninggalan alm. Pung Nenek ini. Saya sering melihat beliau menjahit, jarumnya yang naik turun secara cepat, mengaitkan benang pada kain yang disambungkan, terlihat seperti jerapah yang membungkuk sedang menjilat-jilat air.

Ketika kecil, Nenek dan Mak selalu memarahi ketika saya mencoba mengganggunya. Saya sering usil, menganggapnya mobil ; merodanya dan menyetirnya. Itu pulalah yang dilakukan ponakan-ponakanku sekarang di rumah. Dulu, saya juga suka membuka tutupan di bagian perutnya, sebuah lingkaran besi dengan corak (seperti ukiran) yang indah. Kira-kira seperti ini.....

link

Tapi sang biduan telah lelah, berkali-kali Mak berusaha memperbaikinya namun selalu gagal. Hasil jahitannya serampangan, tinggallah dia seperti sebuah tugu/patung di dekat jendela, menyambut matahari masuk ke dalam rumah.



nb : Saya menyimpan pertanyaan dari kecil, mengapa merknya SINGER (ketika itu belum belajar Bahasa Inggris). Saya berfikir SINGER itu nama sejenis hewan, apakah macan, harimau dan sejenisnya. Ternyata SINGER itu dari nama penemunya : Isaac Singer.

Jumat, 07 Desember 2012

Happy End - KAZE WO ATSUMETE

>Happy End, nama yang agak aneh buat sebuah band. Tapi setelah mencicip satu lagunya, ketagihan dengar terus. Sementara hunting versi album-album mereka, saya masih sulit menemukan karena mereka band jadul (1970-an) dan faktor bahasa. Lalu tiba-tiba jadi sok pengamat, berkomentar, jika di Inggris ada The Beatles, di Indonesia ada Koes Plus, maka di Jepang ada HAPPY END.

Rabu, 28 November 2012

Great White Horse (Mimi Farina & Tom Jans)

Singing dum-di-de-dum-dum-dum-di-de-dum, duuuu dameee sekaliiii!

Jumat, 23 November 2012

KELIRU

Saya pernah memandang jendela dan menyaksikan turun salju di sana. Diam-diam mendoakan kalau teori perubahan iklim itu akan benar-benar kejadian.

Tapi, mungkin saya yang salah. Perubahan iklim bisa berarti semakin panjang (atau sebaliknya) sebuah musim (kemarau-hujan untuk Indonesia). Meski tak menutup kemungkinan, perubahan iklim bisa saja tak mengenai itu.

Perubahan iklim tak sama dengan "pertukaran iklim", eh bisa saja terjadi sih!

Kamis, 22 November 2012

ost. ORDINARY PEOPLE (dorama)

Lagu Jepang yang paaaaaling kusuka. Lihat dorama ini dulu di Indosiar, sesudah TOKYO LOVE STORY tayang. Sudah lupa, mungkin sekitar tahun 94 sampai 96.




まぶしすげて
目を閉じても浮かんでくるよ
涙 に変わってく

mabushi sugite me o tojite mo ukande kuruyo
namida ni kawatteku


kututup mataku, aku tetap bisa melihatmu
sampai semuanya terlihat kabur karena aku menangis

Minggu, 18 November 2012

dihitung sejak JOB kedua

Maping JOB KEDUA

1. Kelurahan Tamalanrea RW 10 >>> BTP Blok G dan sekitarnya
2. Kelurahan Batua RW 3 >>> Jalan Abd. Daeng Sirua (meter-meter pertama)
pas daerah TOWER dan TB. CORDOVA.
nb : Kelurahan Batua RW 5 >>> Sekitar SMP 8 Makassar
Kelurahan Batua RW 6 >>> Perbatasan Borong
3. Kelurahan Bontoala RW 3 >>> Jalan Sembilan, sekitar Masjid Raya Makassar
nb : Kelurahan Bontoala RW 4 >>> Sekitar Universitas Sawerigading
4. Kelurahan Rappojawa RW 4 dan RW 5 >>> Sekitar Jalan Korban 40.000
5. Kelurahan Kaluku Bodoa RW 4 >>> Jalan Teuku Umar, sekitar SDN Kaluku Bodoa
nb : Kelurahan Kaluku Bodoa RW 4 bersambung dengan RW 5 >>> Jalan Galangan Kapal. Sedangkan Kelurahan Kaluku Bodoa RW 3, RW 2, RW 1 sekitar perbatasan Jalan Teuku Umar dan Jalan Gatot Subroto

Menunggu JOB KETIGA

Jumat, 16 November 2012

SAKURA

Sakura selain menggambarkan keceriaan, ternyata bisa sebaliknya. Di Jepang sana, bermekarannya bunga sakura justru selalu menandai pisah tamat sekolah.



GIVE ME FIVE! (Baby Blossom)

校舎の壁のその片隅
みんなでこっそり
寄せ書きした

kousha no kabe no sono katasumi
minna de kossori
yosegaki shita


Di sudut bangunan sekolah
Semua orang secara diam-diam
Menulis pesan bersama



Kamis, 01 November 2012

PONI

sumpah, ini bukan saya!
Rasanya lucu saja, setahunan kemarin sampe sekarang trend jilbab jadi aneh bagi saya. Jilbab konde, dan akhir tahun lalu dengan jilbab poni. Apa pula, walau sebenarnya baru beberapa bulan lalu tahu kalau “oo, itu namanya jilbab poni!” Saya teringat dengan penampilan NASIDA RIA, grup kasidah jadul yang sering diputar videonya di TVRI, tak ada fashion yang kuno atau benar-benar ketinggalan jaman. Seorang teman pernah sampai bilang "Pakaianmu yang sekarang jangan dibuang, simpan baik-baik karena cucumu kelak akan memakainya sebagai trend."

Tak ada maksud mencela, hanya menertawai diri yang tak tahu mode ini, dari jaman SMP ampe sekarang model jilbabnya itu-itu terus. Setiap orang punya pendapat dan kesenangannya sendiri-sendiri, dan saya sudah nyaman dengan gaya konvensional saya. Untuk sekarang saya tak perlu dandan dengan jilbab poni untuk keliling Makassar untuk memperpanjang fungsi dompet pribadiku, supaya tidak ngutang terus, supaya tidak jadi pengemis depan orang tua melulu.

Kembali, sinar matahari adalah teman terbaik perjalanan hidup kali ini. Serasa monyet kota, bergelantungan sana-sini menyusuri belantara kota. Jadwal tidur kembali dijarah tugas-tugas, merecap hasil survey dan tempat terbaik untuk mencicil ngantuk adalah di pete-pete. Dan sialnya, tugas-tugasku sepertinya malah lebih berat daripada pejabat-pejabat, betis tambah sekuat besi karena mampir antar RT-RW. Gila, dimana bisa mendapatkan peta dengan detail RT? Satelit saja ogah bikinnya.

Hahaha, kerjaku ngeluh terus yah? Baiklah, ransel dan peta ala kadarnya sudah ada. Tinggal…. Doraaaaaa, pinjamkan aku ponimu!

Kamis, 25 Oktober 2012

UNTUK AGUSTUS

Senang sekali ketika saya berhasil menemukanmu di antara ribuan pengguna dunia maya. Itu namamu, Agustus, saya tahu itu benar-benar dirimu. Tapi setelah kusapa, sepertinya saya harus kecewa. Itu ternyata Agustus yang lain, bukan dirimu. Yah, Agustus memang bukan hanya dirimu, ada banyak Agustus-Agustus yang lain. Saya mengabaikan, tapi saya tetap menyiram keyakinan itu bahwa Agustus itu adalah dirimu, temanku yang dulu. Hanya karena dia dan kau sama-sama bernama Agustus, saya memelihara kegembiraan itu walau mungkin sebenarnya tak ada gunanya.

Hingga suatu ketika, saya mengetikkan lagi namamu dan muncullah gambarmu. Saya terkejut, itu benar-benar dirimu, dengan seorang wanita, sedang memakai baju adat Palembang berwarna kuning cerah, saya tiba-tiba bahagia. Namun ternyata, alamatmu adalah alamat Agustus yang dulu, yang mengaku bukan dirimu. Saya memang marah tapi lunglai, karena kau teman baikku. Saya tidak kuasa, saya menyerah, berusaha menenangkan diri sendiri, meyakinkan diri bahwa memaafkan lebih baik.

Bohong itu memang tidak baik, tapi ada suatu waktu yang membuat kita butuh melakukannya. Saya tidak tahu mengapa tiba-tiba berpendapat seperti itu, saya juga tidak mau menduga kalau ada hal yang luntur dalam hati saya yang berkaitan dengan moral. Apakah ini pertanda dewasa? Sepertinya tidak, saya malah merasa ini tanda-tanda menuanya pemikiran saya. Saya melihat orang tua (lebih tepatnya manula) itu lebih banyak kompromi daripada harus melawan.  Kondisi dan kerentaan yang semena-mena menghabisi fisiknya, membuatnya harus menyerah.

Sampai hari ini, jika ada sahabat lama, teman sepertumbuhan yang masih mengingat saya, jika saja hati ini seperti wajah, maka kedua matanya akan menangis. Bahwa pertemanan, pekerjaan-hati yang selama ini kulakukan dari dulu berbalas. Walau menangis, tapi hati itu senang. Lebih baik menangis karena senang daripada cemberut karena sedih kan? Sayangnya yang terjadi justru yang kedua. Walau muram, tapi hati ini masih menyisakan kekuatan untuk berdo’a.

Semoga kau tersenyum walau saya tak perlu melihat untuk memastikannya. Saya bukan menganggapmu lupa akan kita, saya tak pernah menganggapmu sesepele itu. Tapi jika ada ingatan yang membuatmu bahagia daripada mengingat kita, silakan! Kau tahu? Karena itu kuanggap do’aku yang dikabulkan, do’a adalah tempat paling terlemahku karena saya masih mengingatmu dengan sungguh-sungguh.

Sehingga, kesimpulanku kali ini adalah : terkadang lupa itu membahagiakan, dan begitupun sebaliknya.



pic from link
Ikan-ikan itu pasti senang berenang di udara.
Biarlah lupa (habitat) yang penting happy.

Selasa, 09 Oktober 2012

Malaikat Gombal

"Saya berhenti jadi malaikat, saya..." katamu sambil meletakkan sayapmu di depan pintu.
Terbata kau melanjutkan, "Saya... saya mencintaimu!"

Masa Depan Jendela

Suatu hari nanti, jendela bukan lagi sesuatu yang harus dibuka-tutup. Dia hanya sebuah monitor besar yang menempel pada dinding. Semua hunian tak butuh lagi ventilasi, rumah hanya berbentuk kotak yang sudah cukup dengan jendela digital.

Kau bisa membukanya hanya dengan menyentuhnya, seperti I-Pad tahun 2000an. Atur gambar yang ditampilkan sesuai selera. Jika kau menginginkan berada di sebuah kapal selam, maka jendela itu seolah berisi air yang luas, ikan-ikan berenang di sana, ada pula ikan yang mencium jendelamu, ingin menyentuhmu.

Ada pula waktunya, kau ingin sebuah suasana romantis sesegera mungkin. Kau bisa mensetnya, membuat suasana Kota Paris zaman Revolusi Industri, ketika semua orang masih lalu lalang dengan jas panjang melewati lutut untuk melawan dingin, para wanita tampak cantik dengan gaun vintage mereka. Kau melompati zaman...

Dari jendela, kau bisa melihat Menara Effiel hanya beberapa kilometer. Menara itu menjulang berpancar warna kuning ketika malam, puncaknya seperti ingin menyobek gaun kelam langit malam itu. Padahal Menara Effiel yang asli sudah dijangkiti lumut, tempat daun-daun merambat bermimpi menjadi pohon.


Selasa, 02 Oktober 2012

Setahun JKT48



Pertama kali mengenal mereka, saat mereka menyanyikan Kimi no Koto ga Suki Dakara di televisi beberapa bulan yang lalu. Saya pikir, gilrband macam apa lagi ini, personilnya 20an. Saya waktu itu selalu berpendapat bahwa semakin banyak anggota sebuah girlband/boyband maka semakin cemenlah mereka yang sebenarnya, bagaimana keramaian itu untuk menutupi semua kekurangan mereka, ada posisi center yang terlalu sering disorot, ada pula ‘penggembira’ yang sengaja disimpan di bagian belakang agar yang bagian depan selalu tampak menarik. Tapi ketika mendengar sedikit demi sedikit musik lagu Karena Kusuka Dirimu (dalam Bahasa Indonesia) yang waktu itu saya tak tahu siapa mereka, saya pelan-pelan mengingat sesuatu, dan tiba-tiba saya mendeteksi, “Hey bukankah ini seperti musik-musik anime, film kartun Jepang?” Tidak salah lagi, ini berkiblat ke Jepang, semakin penasaran setelah melihat antusias penonton menyoraki yang ternyata kebanyakan kaum adam (belakangan baru tahu kalau istilah dari “memberi semangat kepada idola” itu disebut dengan chant). Diam-diam saya merayakan, hegemoni Korea memang harus punya penyeimbang, saya tak menunggu menghilangnya K-Pop, saya hanya bosan dengan mereka, termasuk konsep mereka. Musik mereka mengejar pasar Internasional sehingga di telingaku terdengar tak ada bedanya dengan musik barat, hanya lirik yang membedakan.

Sampai ketika mereka memperkenalkan diri di panggung itu. JKT48? Mereka dari SMA/SMP 48 Jakarta yah? Karena saya melihat mereka masih muda, bisa dikatakan anak sekolah, bukan anak kuliah yang dandan abege labil. Saya penasaran, ternyata JKT48 ini adalah ‘sister group’ dari Idol Group AKB48 yang sedang fenomenal di Jepang sana. Setelah lama kehilangan info tentang Nishikido Ryo beberapa tahun lalu akhirnya tertarik lagi untuk menikmati musik Jepang, apalagi di radio, majalah dan televisi berlimpah ruah akan hal-hal yang bersangkutan dengan K-Pop, benar-benar kesulitan untuk bisa mendapatkan info lagu Jepang. Masyarakat Jepang kebanyakan sulit berbahasa Inggris, sangat minim info-info jejepangan dalam bahasa Inggris khususnya di dunia maya, kecuali yang sudah freak akan manga/anime karena manga/anime adalah culture Jepang yang telah fenomenal bahkan sebelum saya lahir. Waktu SD saya tiap sore rebutan remote agar tidak ketinggalan setiap episode perjuangan para prajurit cantik, saya terobsesi bisa menggambar manga dengan mencoba memulainya dengan karakter Usagi dimana-mana (walau saya lebih suka Amy/Sailor Merkury), di buku tulis, di papan tulis tempat les saya dan kakak. Saya senang, Bapak beberapa hari tak menghapus gambar itu.

Tak terlalu sulit mencari info tentang mereka di dunia maya, JKT48 banyak digilai geek; penggila anime, manga, superhero Jepang, penggemar cosplay dan sejenisnya. Wajarlah, penonton JKT48 saat live sangat berbeda dengan penonton girlband/boyband selama ini. Saya masih belum pantas disebut wota, tapi saya berhasil menangkap hal-hal menarik (bagi saya) tentang mereka. Mereka ternyata hasil audisi, dan setelahnya mereka dilatih dengan keras. Apakah ini alasan disertakannya angka 48 pada nama mereka? Terdengar seperti sebuah angkatan militer, walau belakangan saya tahu kalau 48 itu diambil dari nama belakang Shiba Kotaro, pemodal pertama AKB48. Cewe-cewe ditempa latihan fisik ala tentara, push up dan semacamnya setiap hari serta mengutamakan disiplin, memang konsep yang aneh bagi yang tidak gila jejepangan tapi saya pikir wajar saja. Yang mereka lakukan untuk menunjang performa mereka di panggung, agar mereka terbiasa dan tidak capek karena harus menari dan menyanyikan puluhan lagu satu kali performance. Bahkan dua bulan terakhir setelah Theater JKT48 yang resmi telah dibuka ada beberapa personil terpaksa istirahat beberapa hari karena sakit, mungkin karena adaptasi tadi yang saya sebut. Kalau menonton video AKB48 yang sudah 6 tahun sejak berdirinya, bisa dilihat bentuk badan mereka tidak dituntut untuk setinggi model dengan kaki jenjang dan tubuh yang tipis karena diet, seperti image girlband/boyband yang ditampilkan selama ini. Hal baru tertanam dalam otak saya, bahwa “cute” itu berbeda dengan “kawai” dimana paha/betis mereka tak harus kecil, justru terbentuk karena olahraga mereka. Standar seksi setiap negara ternyata bisa berbeda.

Setiap tahun, jumlah mereka bertambah, hasil audisi. Di Jepang sana, mereka sudah ratusan yang kemudian terbagi-bagi ke dalam banyak sub unit group, setiap group punya karakter masing-masing (adult, anak-anak, abg, centil, agak ‘nakal’ dan sebagainya). AKB48 pun membuka peluang untuk menampung berbagai macam bakat mereka, misal membuka semacam klub seni, seperti Mayuyu yang (baru saya ketahui) punya minat manga. Terdengar seperti kegiatan ekstrakurikuler, yah sebenarnya ‘perusahaan entertainment’ yang satu ini konsepnya seperti sekolah. Saat seseorang personilnya dinilai telah mampu, dia berhak untuk mengajukan ‘graduate’ kepada Akimoto Yasushi (kreator sekaligus produser 48 family), yang bisa diposisikan sebagai ‘kepala sekolah’. Lalu bagaimana menentukan siapakah yang layak selalu tampil di depan/center? Di Jepang sana ada senbatsu, semacam jajak pendapat para penggemar. Tiap individu penggemar bisa mengkampanyekan jagoannya kepada penggemar lain. 

JKT48 sudah memasuki tahap audisi generasi kedua. Generasi pertama terdiri dari :


1. Ayana/Achan  
Bernama lengkap Ayana Shahab, perpaduan yang unik, ayah berdarah arab dan ibunya asli Jepang. Hobinya tidur, eheheheh. Bersama Rena (No. 17) sering jadi juru alih bahasa Jepang JKT48.


2. Beby



Hobi makan dan jago dance. Bisa dilihat, dia (bagi saya) paling lincah di atas panggung.

3. Cindy
 
Cindy Gulla, nama yang lucu. Lumayan lincah menari, dan pintar wushu.

4. Cleo
 
Si ratu garing, tapi justru dengan kegaringannya itu membuat meriah JKT48.

5.Delima

Waktu kecil pernah membintangi beberapa sinetron. Biasa dipanggil Pilong a.k.a pipi bolong (lesung pipi)

6.Dhike

Banyak yang mengatakan kalau Dhike berwajah dingin, namun dia mengatakan dia bukanlah orang seperti itu.

7.Diasta












Mahasiswa arsitektur ini lumayan jejepangan, hal yang membuatnya akrab dengan Ghaida (no. 10)

8.Frieska

Lumayan pendiam, adik kandung dari Melody (no. 13)

9.Gaby



10.Ghaida

Boyish/tomboy, sangat dikenal setelah dia memperagakan Kamen Rider saat memperkenalkan diri di sebuah performance.

11.Jeje

Pintar main piano

12.Kinal

Lumayan tomboy, tapi performancenya energik

13.Melody

Sering jadi center, menurutku wajar sih, soalnya dia paling manis.

14.Mova


15.Nabilah

Paling muda, saat audisi dia masih kelas 6 SD. Cantik, paling energik, cadel (tidak bisa menyebut huruf ‘r’ dengan sempurna) serta berbakat ngelawak. Pernah jadi bintang iklan. Sepertinya Nabilah paling banyak penggemar.

16.Ochi


Kocak, rameeeee....

17.Rena

Asli Jepang, ikut dengan orang tuanya yang bekerja di Indonesia. Dia bercita-cita jadi penulis. Sedang belajar Bahasa Indonesia.

18.Rica

Kalimat perkenalannya “Haaaaiii seperti kopi menyegarkan hari-hari Anda. Aku, Rica!”, memang menyukai kopi, jago meracik kopi, karena dia memang berprofesi sebagai seorang barista

19.Sendy

Sudah ditempa dari keluarganya sebagai penyanyi.

20.Shania

Pernah beberapa kali membintangi FTV.

21.Sonia


22.Sonya

Biasa pula dipanggil Panda. Pernah menjadi model beberapa iklan.

23.Stella

Kakak kandung dari Sonia (no.21)

24.Ve

Gadis yang punya darah Portugis ini juga pernah bermain film. Selalu merasa diri paling payah menari tapi teman-temannya selalu mendukungnya bahwa sebetulnya dia bisa.


Dulunya mereka total ada 28 personil, 4 orang yang mengundurkan diri, entah, mungkin karena alasan pendidikan, kesehatan, atau bisa jadi  JKT48 bukan group seperti yang selama ini mereka idam-idamkan, mungkin pula mereka lebih cenderung K-Pop yang menjual lirik yang mesti ada kata Sarangheo-nya daripada J-Pop yang bisa beragam tema. JKT48 hadir di tengah hiruk-pikuk isu copy-paste gaya Korea, jadi masih banyak yang beranggapan kalau mereka plagiat padahal produser sekaligus pencipta lirik lagu mereka sama. Indonesia sudah terlalu banyak dibombardir hal-hal berbau Korea, jadi saya pikir masih wajarlah mereka terlihat belum total. Justru hal ini bisa jadi daya tarik tersendiri, JKT48 bisa membentuk karakter sendiri, yang berbeda dengan sister group mereka yang lain. Di JKT48, ada yang masih suka memakai kawat gigi padahal di Jepang sana gigi yaeba/gingsullah yang dianggap lebih cantik. Suara mereka pun jauh dari suara 'moe' khas penyanyi Jepang yang sengau dan nada lebih tinggi, namun masyarakat Jepang kabarnya telah lumayan antusias akan hadirnya JKT48 apalagi setelah Akicha dan Harugon ditransfer dari AKB48 menjadi anggota JKT48. Di youtube, telah ada video JKT48, pada kolom komentarnya memakai huruf Jepang, begitupun sebaliknya, terdapat beberapa video dengan deskripsi secara ketatabahasaIndonesiaan aneh karena sebenarnya video tersebut diunggah oleh orang Jepang yang menggunakan jasa translate online alakadarnya.



Mendengar SONICHI berulang-ulang dan belum bosan. Nyesal baru dengar satu bulan ini, mengapa bukan saat-saat menyusun skripsi. “Usaha keras itu tak akan mengkhianati”, ohohoho, saya tidak bisa menegaskan, apakah saya lebih layak dibilang pengagum Aki-P yang jago bikin lirik daripada penikmat (walau belum terlalu gila) 48 family? Tiba-tiba saya membayangkan, Aki-P tertarik membuat sister group AKB48 di Korea, ahahahaha, bagaimana yah jadinya? Hmmmmmm.

Rabu, 19 September 2012

Duquesne Whistle

Seorang pria, bosan, seperti sedang bermain kartu dengan tempat sampah. Dunianya, kesendiriannya itu terusik seorang wanita, walau karena perjalanannya untuk bisa dikenang sang wanita sulit. Ditangkap polisi, dipenjarakan, kemudian dianiaya oleh orang-orang tidak dikenal.

Dia dikeroyok kemudian pingsan dengan bahagia karena bermimpi mendapatkan sang gadis. Namun, semua itu buyar ketika dia sadar dibuang di pinggir jalan. Segerombol preman jalanan bersama beberapa waria melewatinya, begitu saja.

Dalam video klip yang dirilis om Bob ini, bukan, bukanlah tentang seorang wanita yang di belakangnya dibayang-bayangi  "semacam" bodyguard. Tapi itulah "salah satu wajah" cinta. Biasakanlah!



Listen to that Duquesne whistle blowing
Sounding like it's on a final run

Listen to that Duquesne whistle blowing
Blowing like she never blowed before
Blue light blinking, red light glowing
Blowing like she's at my chamber door

You smiling through the fence at me
Just like you always smiled before

Listen to that Duquesne whistle blowing
Blowing like she ain't gon' blow no more

Can't you hear that Duquesne whistle blowing?
Blowing like the sky's gonna blow apart
You're the only thing alive that keeps me going
You're like a time bomb in my heart

I can hear a sweet voice steadily calling
Must be the mother of our lord

Listen to that Duquesne whistle blowing
Blowing like my woman's on board

Listen to that Duquesne whistle blowing
Blowing like it's gon' blow my blues away
You old rascal, I know exactly where you're going
I'll lead you there myself at the break of day

I wake up every morning with that woman in my bed
Everybody telling me she's gone to my head

Listen to that Duquesne whistle blowing
Blowing like it's gon' kill me dead

Can't you hear that Duquesne whistle blowing?
Blowing through another no good town

The lights on my lady's land are glowing
I wonder if they'll know me next time 'round
I wonder if that old oak tree's still standing
That old oak tree, the one we used to climb

Listen to that Duquesne whistle blowing
Blowing like she's blowing right on time


Yippiiii... trims VEVO! :D Sedot ah sebelum videonya diamankan ma om "sherif".

Jumat, 14 September 2012

Butuh Pemadam Kebakaran

Tetangga sebelah, kami sering memanggilnya "Mas", saya tidak tahu namanya siapa. Adiknya punya hajatan akikah, yang rumahnya tidak jauh dari rumah kami, hanya beberapa blok. Dia masih tergolong warga baru di sini, hanya saya dan Mak yang membantu persiapan dapur karena di rumahnyalah semua makanan dibuat. Seharian, ikan-ikan masih bebas tidur dalam kebekuan di dalam kulkas, keluarga Mas memberi kami banyak makanan. Kompak sekali rasanya makanan hari ini, daging kambing dengan cuaca beberapa pekan ini.

Serasa ingin berubah jadi monster raksasa yang sering jadi penjahat di serial superhero Ultraman, yang dari mulutnya bisa menyemburkan api. Ingin membakar langit...

Jumat, 07 September 2012

sok bule

kucing yang sering datang di rumah

Hafidz, 3 tahun lebih, kulit lumayan putih dengan rambut agak kecoklatan.

H : *sambil ngunyah-ngunyah makanannya.* Kuuuuuciiiiiiiiing! *manggil-manggil kucing yang lagi santai di bawah ranjang* *si kucing mendekat*
Q : Siapa namanya ini? *sambil elus-elus kucing*
H : Galfil (baca : Garfield)

nb : kadang dia mengikuti di belakang kucing itu, dan meneriakinya dengan nama "Woody" :D

Rabu, 05 September 2012

kerasukan lagi

Entah kenapa, kesetanan lagi mendengarkan In My Life, berulang kali, liriknya yang luar biasa (pertama kali dengar, jujur, nangis!). Membayangkan betapa briliannya George Martin pada menit ketiga (pas intro pertengahan), permainan pianonya, membayangkan kaki ini sepasang kaki anak kecil yang melompat lincah namun masih terlihat indah.



John Lennon yang suaranya unik, karyanya tak kalah unik pula, apalagi I Want To Hold Your Hand, lagu dengan melodi terunik yang pernah kudengar, tapi herannya gampang diingat, lagu pertama mereka yang menembus pasar Amerika, saya juga favorit This Boy, If I Feel, Ticket To Ride, Dear Prudence, Rain, She Said, Nowhere Man.

Tapi jika merasa aneh dengan musik John, telingamu bisa mencicipi nada-nada rangkaian Paul McCartney yang banyak kritikus mengatakan musiknya lebih "ngepasar", saya paling suka Black Bird, Michelle, Two of Us, Lovely Rita.

Jika mau mendengar yang lebih ringan, cobalah mendengar Here Comes The Sun nya George Harrison, dan bayangkan kalian bertamasya pada sebuah pagi yang cerah. Something adalah surat cintanya kepada Patty Boyd yang kemudian dilamarnya menjadi istrinya. George juga belajar memainkan alat petik asal India saat kunjungan mereka ke sana, alunan sitar salah satunya bisa didengar di tengah-tengah Noorwegian Wood.

pengen punya :'(

Jika jaman dulu, orang setengah mati memegang (bahkan tak bisa menggenggam) parlophone, maka era digital membuat semua karya mereka (semua lagu mono/stereo/remaster, foto, video, film) komplit hanya dalam sebuah penyimpan data berbentuk apel, terinspirasi dari APPLE, perusahaan yang dibuat dengan tujuan pertama "mendistribusikan produk-produk original The Beatles". Karena sangat menyukai The Beatles, Steve Jobs juga mengenakan logo apel (walau berbeda) pada produknya, yang membuat kedua pihak ini sempat bersengketa.

Pada sebuah peluncuran sebuah produk Apple, tampak video Mick Jagger tertawa ketika Steve Jobs (via teleconference) mengatakan kepadanya "...somebody else could have replicated the Stones. Nobody could have been Dylan or the Beatles."

Selasa, 04 September 2012

untuk seseorang yang telah dua kali ingin bercerai denganku

Karena saya tidak ingin merindukanmu, maka saya tetap di sini. Saya kini mengaku tak butuh rindu. Dulu, saya ingin membeli jarak agar saya bisa terus hidup di pikiranmu, pagi itu dan kini malam ini, saya tidak mau lagi. Saya mencintaimu, saya tak butuh merindukanmu. Pernah mencoba untuk menyukaimu dengan sewajarnya, tapi tidak bisa.

:(

Sabtu, 01 September 2012

HOBI BARU

Masih ada sekitar 600an lembar kertas bekas skripsiku di rak buku. Satu-satu, anak-anak di rumah menggunakannya untuk origami yang ndak jelas bentuknya apa, ehehe. Dan ini, kebetulan Hafidz lagi punya hobi baru : MENGGUNTING. Tapi ujung-ujungnya saya pula yang capek menggunting karena dia baru belajar. Dia sangat bersemangat, sampai-sampai susah diajak tidur, jadilah saya setengah mati membujuknya untuk tidur dan kebagian merapikan sampah-sampah hasil guntingannya. :D

menggunting

ini beberapa hasilnya...! kelincinya kurang bulat :D

Kamis, 30 Agustus 2012

TEDx - Ridwan Kamil

sepertinya, ini surat untuk putrinya
 
 
"Kota yang baik adalah kota yang merayakan kebudayaannya."

Kalimat yang dikatakannya di sebuah acara stasiun televisi beberapa tahun yang lalu. Kalimat ini yang membuat saya tidak mudah melupakan sosok ini, sejak beberapa tahun yang lalu. Ridwan Kamil, seorang arsitek, yang bekerja dan menginspirasi di bidangnya, penggiat INDONESIA BERKEBUN.
Keren sekali ini Bapak, hiks!





Sabtu, 25 Agustus 2012

si gemuk dan si kurus

g : eh, elu kok kurus amat sih? lagi diet yah?

k : gak, tuanku kan punya dompet elektronik, nanti pas mau gunain baru ambil. tapi hebat lu yah, perut lo tebal banget...

g : (cemberut) isi gue cuman buntelan bon-bon, gak penting.


*percakapan dua dompet* :D


nb : Berita paling mengejutkan hari ini, dapat kabar kalau AKICHA transfer dari AKB48 ke JKT48. Galauuuu!

o... Princess Mérida

Pakaian Merida sebagai putri
 
Putri itu cantik jelita, tiap hari dayang-dayang menjaga makanannya dan mendandaninya. Dia rutin merawat tubuhnya dengan berbagai macam ramuan, kulitnya cantik karena tak pernah tersentuh sinar matahari yang panasnya menggigit. Hidup di sebuah istana, tinggal membuka jendela kamarnya dan semuanya ada, namun itu hanya milik matanya untuk dipandang, hutan itu sekedar hijau, bukan untuk dipetualangi olehnya. Begitulah gambaran putri-putri di dunia dongeng. Tapi, MERIDA... putri yang satu ini, membuat saya jatuh hati.

Merida @ BRAVE (2012)

Sorot mata birunya tajam, rambutnya yang kriwil dibiarkan tergerai panjang menutupi bahunya, berwarna merah sehingga tampak seperti api yang tersesat di tengah temaramnya belantara hutan.

Beberapa videonya yang kulihat di youtube, malah makin tambah penasaran. Bagaimana tingkah 3 adik kembarnya yang lucu dan usil yang kemudian dikutuk jadi beruang. Tidak sabar ingin melihat rambutnya yang seperti per bergoyang-goyang tiap kali dia bergerak, penghias pribadinya yang selalu ceria. Sekian banyak review yang kubaca, tapiiiii tetap mau nontoooooon. Hiks :( 

Kamis, 23 Agustus 2012

BETTER (bukan merk biskuit)

Baru satu karya Jodi Picoult yang pernah kutamatkan, My Sister Keeper : Penyelamat Kakakku, itu pun beberapa tahun yang lalu. Entahlah, semakin malas membaca.


Bercerita tentang seorang anak (Anna) yang dilahirkan untuk menolong kakaknya (Kate) yang menderita leukimia, bahkan berakibat buruk pula pada beberapa organ tubuhnya. Saya tidak menafikkan, buku ini buku terbaik yang pernah kubaca. Ayah mereka yang bekerja sebagai seorang petugas pemadam kebakaran tapi punya cita-cita terpendam sebagai astronot, selalu bercerita benda-benda luar angkasa kepada anak-anaknya. Sangat menyukai ketika mereka bertiga (Anna-Kate-Ibu) ketika berjalan-jalan di pusat perbelanjaan, kemudian memutuskan untuk membotak kepala mereka seperti kepala Kate yang memang sakit, mereka melenggang dengan ceria berjalan di tengah keramaian. Bagaimana Anna dan Kate berbagi dalam segala hal termasuk kamar agar Anna bisa membangunkan orang tua mereka jika terjadi sesuatu pada Kate. Kate yang selalu ketakutan, sehingga tiap malam dibiarkan dirinya lelap dalam terang dan selalu memarahi Anna tiap kali adiknya itu mematikan lampu. "Kau bisa menciptakan gelap, tapi aku tak bisa menciptakan terang!". Mengapa Anna harus selalu mengalah?

Dengan mengambil sudut pandang berbeda pada tiap-tiap bab secara bergantian, kita diajak menjadi ibu atau ayah atau Anna atau Kate atau Pengacara Anna atau tokoh lainnya, sehingga kita bisa memaklumi tiap karakternya. Ceritanya menjadi rumit, tak sesederhana memvonis bahwa orang tua merekalah yang salah, atau Anna yang egois karena memutuskan untuk menuntut orang tuanya. Jodi Picoult yang dikenal sebagai penulis novel psikologi, menambahkan hal-hal berbau hukum pada novelnya yang ini. Novel yang keren!

Kira-kira tahun lalu, lebih tepatnya terlambat tahu kalau novel ini telah diangkat jadi film. Salah satu penyemarak film ini, Regina Spektor. Yey, saya suka Regina Spektor! Saya juga suka video-video klip lagunya, dia memang bukan sutradara tapi sepertinya dia yang mengonsep sendiri seluruh video klipnya.


Dalam menghadapi masalah berat, terkadang masalah tersebut terlanjur menjadi racun bagi pikiran kita. Hahaha. Teringat ketika masih menyandang status mahasiswa di ujung tanduk, semua orang, walau tak kenal, walau dengan bibir mingkem sekalipun saya melihat mereka berkata "kapanko sarjana?". Kira-kira begitulah, semua yang ditemui menjelma hakim bagi kita, diri kita tersangka tunggal seluruh dunia. Saat seperti itu, kita butuh sejenak memejamkan mata, mungkin menangis, berusaha keras menemukan ribuan ketegaran dalam diri kita sendiri.

Seperti itulah sensasinya menonton video klip Regina Spektor yang satu ini :


Senin, 20 Agustus 2012

SUMPUNG LOLO

Sumpung lolo (Bahasa Bugis), dalam Bahasa Indonesia mendekati makna menjalin silaturrahim. Baru tahu dari penjelasan kakak kandung kalau ternyata silaturrahmi dan silaturrahim beda. Silaturrahim artinya menjalin hubungan lebih dekat lagi dengan keluarga (punya hubungan darah). Sedangkan silaturrahmi, kepada orang luar.


Yang mukanya kuning, mungkin sudah keracunan kue keju :D


Akhirnya, setelah beberapa tahun, kita bisa merayakan Idul Fitri bersamaan. Senang saja, pas ke rumah keluarga, tetangga atau teman, gak usah mereka nanya-nanyain "Eh, kamu lebaran kemarin atau tadi?". Memang hanya hal yang sepele tapi saya menyukainya.

Hari pertama lebaran, belum kemana-mana. Hanya di rumah, bersih-bersih seperti hari biasa dan merapikan dapur sendiri seeeee beeeee luuuuum... pergi mengacak-ngacak dapur orang lain. Hahaha! Nantilah, pas hari kedua, tadinya hanya rencana ke rumah Om yang di Jl. Banta-Bantaeng eh malah ikut-ikutan rombongan mereka pergi ziarah juga.

Bukan hanya satu rumah, tapi empat rumah. Sebelum pergi, saya disuruh sarapan dulu. Karena tak ada nasi, maka buras pun jadi. Jadi pas sampe di rumah Om, malah makan soto saja karena sudah kenyang. Lanjut ke rumah alm. Pungngaji Patellongi/Pungngaji Aminah di Minasa Upa. Waaaa, mereka menyuguhkan buras ketan hitam tapi perut masih kenyang yah sudah, perut hanya punya tempat untuk beberapa sendok agar-agar (makanan penutup).

Lanjut lagi, ke rumahnya kak Ikhsan/kak Fauziah, juga di Minasa Upa. Setelah capek ketawa-ketiwi, alhamdulillah sudah lapar. Coto bikinan kak Uci jadi nambah selera buat makan. Hampir magrib baru ke rumahnya Pungngaji Nurdin/Pungngaji Sari' di Cendrawasih. Sampai di rumah, jam 9 sudah teler, capek campur kekenyangan. Tapi sampai tengah malam masih terus-terusan cerita tentang kunjungan-kunjungan tadi, belum habis indahnya.

Lebaran itu, mungkin juga berarti melebarkan perut... Ntahlah, besok Mak berencana kemana lagi!

Kamis, 16 Agustus 2012

REFLEKSI 17 AGUSTUS 2012 YANG RAMADHAN

Ketika masih duduk di bangku SMP, saya dengan beberapa teman pernah membuat menangis Ibu Guru wali kelas. Dia telah dua caturwulan memberikan peringkat pertama sampai kelima kepada temanku yang notabene keluarganya semua. Saya sengaja berteriak agar didengar olehnya dan teman-teman yang sedang istirahat di taman, bahwa dia tidak adil, bahwa saya punya teman segeng yang lebih pintar yang hanya digesernya menjadi peringkat keenam, dan di caturwulan kedua malah turun ke peringkat ketujuh. Saya merasa ditipu oleh guru saya tersebut karena dia sendiri yang selalu mengutarakan di depan kelas kalau dia menilai keaktifan kami di kelas dan teman saya selalu aktif, bahkan lebih aktif dari yang lain, saya jangan dibilang lagi. Kalau saya tidak mood saya malah bolos, atau kalau gurunya lagi mendongeng saya malah tidur. Tiga tahun, sepertinya saya dan teman saya itu salah masuk sekolah. Semua kelas yang jadi rangking satunya yah keluarga para guru-guru di sana, kecerdasan teman saya dibalas kesewenang-wenangan memberi nilai para pembinanya. Semoga keadaan di sekolah saya tersebut sudah berubah.

Setelah kami lulus, saya dan teman saya tersebut mendaftar di SMA yang sama. Syukurlah, akhirnya, kecerdasan teman saya ini tak hanya saya yang mengakuinya, dia dapat rangking walau tak bisa menggusur seorang teman dari SMP lain yang sepertinya ditakdirkan menjadi peringkat pertama seumur hidup karena orangnya memang pintar. Tak apalah, yang penting beberapa teman yang kebetulan satu sekolah lagi bisa dikalahkan teman saya. Adapun justru yang jadi rangking dua di SMP malah sudah menikah, tidak eksis walau setahuku dia doyan tampil bak model, dia dengan teman segengnya dalam sebulan tak pernah alpa membuat poto bareng di rumah, waktu itu hape jadul pun masih barang langka apalagi hape berkamera (kebetulan di rumah saya ada studio foto punya bapak). Tiap istirahat di kelas mereka menyanyi sambil membaca lirik-lirik lagu Malaysia yang ditulisnya kembali di sebuah buku tulis. Sementara saya dan kelompok kecil saya lebih sibuk merencanakan bolos yang indah “Jam pelajaran Bahasa Indonesia, kemana nanti kita?”.

Lulus SMA, teman saya ini justru tidak bisa kuliah lagi. Yang kudengar dia hanya kuliah pendidikan (bukan sarjana) di ibukota kabupaten, hampir seperti universitas terbuka. Dia konon sudah mengajar sebagai tenaga pengajar honorer sebuah SD di kampung. Yah baguslah, semoga dia bisa menularkan kecerdasannya. Sedangkan saya yang bisa kuliah, sampai hari ini belum bisa ngapa-ngapain. Seperti yang selalu saya katakan, kuliah melenyapkan kesederhanaan berfikir saya.

Saya juga pernah bercakap-cakap dengan seorang teman kuliah, tentang seorang dosen yang lumayan ditakuti di kalangan mahasiswa. “Sial, padahal itu Ibu, lulus jadi dosen karena link. Dia mudah keterima dosen jadi seharusnya dia juga permudah kita kalau berhadapan ma dia, tidak adil. Kau tahu tidak, kalau itu Ibu cucunya Profesor blablablabla makanya gampang diterima.” Begitulah, yang dimanfaatkan banyak orang untuk mendapatkan hal-hal yang diinginkannya sekarang lebih banyak berlaku lank-link-lunk. Kalau ingat hal-hal begini, saya jadi enggan jadi orang baik, ujung-ujungnya nama saya nanti akan dimanfaatkan. Padahal semua orang tahu, Soekarno pastilah berbeda dengan Megawati, mereka dua pribadi yang berbeda walau hubungan mereka ayah-anak. Jadi ingat sebuah artikel di sebuah majalah, “Keturunan Biologis, Bukan Keturunan Ideologi”. Hahahaha… Bukan saya loh yang bilang, tapi itu benar-benar judul sebuah artikel. Jadi peace buat Bu Mega!

Teringat sms dari seorang teman yang juga punya keinginan jadi dosen, tapi katanya tidak untuk di unh*s. Kita semacam mengkhianati kemampuan kalau memerlukan koneksi untuk mendapatkan pekerjaan. Kalau dipikir benar juga, orang lain setengah mati berusaha untuk lulus, namun ada beberapa orang yang dengan hanya punya ‘orang dalam’ jadi mudah untuk mendapatkannya. Namun hal-hal ini seketika bertubrukan dengan kalimat "sudah rezeki!". Jadi, apakah KPK itu sebenarnya berhadapan dengan kemauan Tuhan? Seperti peminta-minta sumbangan yang selalu mengganggu istirahat siang, kata udztas, berilah harta kita seikhlas kita, jangan diusir, jangan sampai itu adalah jelmaan malaikat. :o Maafkan saya ya Allah, saya masih mempertanyakan apa yang mereka (sering) katakan. Para pengemis itu, mereka malah akan jadi tambah malas walau tak semuanya, ada beberapa yang benar-benar harus dimaklumi mengapa mereka sampai harus mengemis. Udztas juga manusia!

Di sebuah forum kecil yang saya salah satu terlibat di dalamnya, sampai pesertanya berdebat. Salah satu pihak malah menggeser hal nepotisme ini mengarah ke zaman Nabi Muhammad saw. “Mengapa tidak, Nabi dulu mengangkat orang-orang terdekatnya sebagai petinggi/pejabat negara.” Ampun, daripada bingung, saya mau sahur dulu pemirsa…

Lebaran, suci seperti terlahir kembali...


Olimpiade 2012 memang telah selesai, tapi di rumah saya masih tetap atlit, walau sampai sekarang belum diakui oleh dunia sebagai sebuah cabang olahraga : MENGAYUN. Di rumah ada tiga manusia kecil yang bergantian diayun setiap hari, mereka lumayan aktif jadi rasa ngantuk di mata mereka butuh dipancing dengan mengayun mereka, yaitu dengan menidurkan mereka pada sebuah kain yang sudah dikaitkan dengan per yang digantung, tapi tidak usahlah saya menjelaskannya secara mendetail karena hanya orang yang keterlaluan modernnya yang tak tahu bagaimana penampakannya. Begitulah, saya merasa jadi “polisi tidur” yang harus mengamankan setiap mimpi mereka, maka menu insomniaku bertambah lagi. Apalagi setelah setahun lebih fokus menyelesaikan tugas akhir, tiap bangun pagi siang saya mencek warna kelopak mata bawah bagian dalam di cermin. Bayangan di cermin seperti mengolok-olok, saya (yang di cermin) tinggal menjulurkan lidah. Tiap hari berjalan ke kampus seperti orang mabuk, ngefly itu murah ternyata, tidak butuh obat atau minuman keras, cukup dengan sering-sering begadang.

Tapi setelah ramadhan dan kebetulan urusan kampus sudah tamat, saya menganjurkan diri saya lebih banyak di rumah. Saya bercerita kalau mengayun ponakan beresiko insomnia, kebalikannya jika tugas itu pas pagi/siang hari, apalagi ramadhan, teler jadinya. Tidur, sepertinya ibadah paling banyak yang kulakukan ramadhan ini, balas dendam. Terlalu banyak tidur dan dendam, makruh pangkat dualah puasa ini. Jadwal tidur saya bahkan bisa menyamai jadwal tidur ponakan yang paling kecil yang baru berumur empat bulan, yang terbangun hanya karena lapar atau pipis. Lebaran nanti, saya benar-benar kembali jadi fitrah bayi. Lega rasanya, menjadi manusia lagi, bukan burung yang terbang atau hantu yang melayang ketika berjalan kaki.

Minggu, 12 Agustus 2012

pindahan

Seorang teman pernah meminta tolong karena akunnya di hack oleh seseorang. Saya sebenarnya tak bisa banyak membantu maka saya hanya bisa merekomendasikan seorang teman yang lain, yang lebih ahli tentunya. Walau teman saya telah berusaha meraih kembali akun teman saya tersebut, ternyata tetap tak bisa diselamatkan. Entahlah, siapa yang usil atau (bisa saja) iri kepada beliau. Yang kutahu teman yang telah di hack akunnya tersebut adalah penulis yang lumayan produktif. Saya pun turut bersedih, banyak catatan-catatannya yang tersimpan dalam akunnya tersebut. Bagi penulis, tulisan-tulisan itu selayaknya anak-anak yang telah dia lahirkan, kira-kira begitulah rasanya. Karena dia menghubungi saya dari akun yang baru dibikinnya, maka yang bisa kulakukan hanya menghiburnya. Saya mengatakan padanya kalau dia tak boleh putus asa, musibah ini seharusnya jadi cambuk baginya untuk berkarya lebih baik lagi. Sama halnya ketika MULTIPLY mengumumkan akan tutup sebagai social-network mulai 1 Desember nanti. Ada percahan diriku yang tertinggal di sana. Ada celotehan-celotehan, bercandaan di kotak komen, saling teriak di guestbook. Tapi ya sudahlah, dari pihak MULTIPLY ingin mengubahnya jadi pasar, jadi yah hak mereka. Saya hanya berusaha menyelamatkan beberapa tulisan. Mohon maaf, saya malas mengeditnya! Berikut beberapa tulisan yang saya pindahkan dari sana... 





130903

Kau… adalah lelaki pertama yang menyentuhku.
            Ingatkah kau? Tentang acara bangun dini hari kita. Menggelitik pipiku dengan kumis tipismu yang setiap jum’at kau bersihkan. Aku terbangun akibat gelinya. Bersama, kita melawan dinginnya suasana. Mempersiapkan diri menghadap Yang Maha Kuasa.
Ingatkah kau? Dengan memendam kantukku kau memaksa mataku terbuka lebar melihat bintang-bintang yang sengaja begadang sampai dini hari demi untuk menyaksikan keromantisan kita berdua yang bergandengan mesra menuju rumah-Nya. “Lihat! Bintang saja berkerlap-kerlip malu memandang kita…” senyummu.
            Ingatkah kau? Saat semua orang memaksaku memerankan lakon seperti yang mereka inginkan : “Aku ingin melihat kau seperti orang lain!”. Kata-kata itu memborong habis telingaku. Saat orang-orang terdekatku tak bisa memilikiku dengan keGUEanku ada seseorang yang memproklamirkan kemaklumannya terhadap diriku. Itu kau…
            Ingatkah kau? Cara merayumu itu! Begadang kadang membuatmu lapar. Sesekali (bahkan sering kali) memaksamu menggombalku. Kau melingkarkan kedua tanganmu di leherku dan memohon : “Aku rindu kopi manismu!” atau “Nasi habis!”, lalu kau menyodorkan mie instan… Heh! Dasar!
            Ingatkah kau? Saat kita berboncengan menuju malam dan kau bernasehat : “Jangan pernah mau dibonceng sembarang lelaki!”.
Tapi tidak bagi kau kan? Karena kau adalah lelaki sahabatku.
13 September 2003
        Entah, hari ini tanganku ringan memilih warna hitam sebagai atasan dan bawahanku. Aku tidak percaya pada firasat. Bukankah kau yang mengajarkan itu, wahai lelaki? Aku menungguimu di sini. Berharap kau bisa beristirahat dengan tenagamu yang tersisa.
        Aku kini setengah mati mengemis padamu… Istirahatlah! Istirahatlah dengan penjajahan jarum infus di tanganmu! Istirahatlah dengan masker tabung gas yang menopengimu! Istirahatlah dengan nyanyian suara tape dan bising ‘kotak ajaib’ para coass di ruang ICU ini. Istirahatlah! Kumohon….!
        Seandainya ada yang bisa meredam sakitmu selain tidur, maka kami akan mengusahakannya. Hatiku teriris melihat matamu yang bertempur melawan sakit. Perih… nyeri… seandainya bisa, bagilah rasa sakit itu kepadaku! Lelaki sahabatku, maaf! Aku tak bisa berbuat apa-apa selain mengemis agar kau beristirahat!


Ba’da Dhuhur
        Tidaaaaakkk…. Kau sudah istirahat, betul-betul istirahat! Aku hanya mengizinkanmu untuk tidur, bukan MATI….


14 September 2003
        Dari sore kemarin sampai sekarang, lihatlah aku. Mataku seakan tak pernah habis-habisnya mempunyai persediaan air mata. Air mataku sudah menjadi mata air, selalu menyeruak keluar untuk tumpah. Mataku tak punya ruang kosong lagi untuk air mata. Mataku telah dipenuhi oleh kesedihan akan istirahatmu! Kau kejam! Saya dari kemarin duduk di sini memandangmu dengan mata bengkak, sedangkan kau selalu membalasnya dengan senyum. Mengapa kali ini kau tidak memaklumiku. Kau kejaaaammm! Saya ingin membencimu, tapi tak bisa. Tak ada stok dendam untukmu di hatiku. Yang ada hanya cinta.
        Saya tak bisa membalas dendamku kecuali hanya dengan membalas senyummu dengan satu kecupan….
        Hah… ternyata aku belum puas. Senyummu itu…. terlalu kejam, terlalu tega! Kupeluk dirimu, mencoba membisikkan sebuah nada sinis “Kau kejam!”
        Kupejamkan mataku, merasakan terakhir kalinya bersentuhan denganmu. Izinkan aku menunggu kebahagiaan dari pelukan ini! Izinkan aku bahagia sejenak agar aku kuat menghadapi kengerian hidup tanpamu…
        Sial! Tak terbit jua kebahagiaan itu, yang ada tetaplah air mata!
Dan kau… kau masih tersenyum… Kau kejaaaammmm!

16 September 2003
        Dengan peci hitammu, mengenakan baju koko hijau hadiah dari seorang anak laki-lakimu, dan tentu saja, masih dengan senyummu itu….
        Oh… ternyata kau datang menjawab gerutu : “kau kejam!”-ku kemarin.
        Senyummu menjelaskan suatu kebahagiaan, bahwa setelah orang mati akibat sakit maka ada kenikmatan. Seperti halnya ibu yang baru saja melahirkan, tersenyum bahagia saat mendengar bayinya pertama kali menangis. Sakit dan nikmat ternyata hanya berbeda sepersekian detik saja. Tak ada kata-kata, karena senyummu sudah mengungkapkan semuanya…
        Senyummu buyar, wajahmu hilang, bayang-bayangmu samar… ternyata hanya mimpi…
Terima kasih lelaki sahabatku atas semua jawaban dan pengakuan yang kau lakukan. Terima kasih atas kedatanganmu menjawab bisikanku tempo hari…
Terima kasih Bapak!
Lelaki sahabatku selalu tersenyum kepadaku lewat matanya : “berbuat baiklah… dan lupakan!”
Lelaki sahabatku, mataku sesak akan air mata saat mengingatmu. Selalu saja begitu…”





KAPAN BUKU KEEMPAT?
Aug 25, '08

Setelah lama ditunggu-tunggu dan menonton episode-episode yang diulang-ulang terus akhirnya GlobalTV menayangkan episode baru AVATAR, Buku Ketiga : FIRE (16 – 18 Agustus 2008). Hal yang mengagetkanku, ternyata Pangeran Zuko selain cucu dari Raja Zousin yang jahat juga merupakan cucu Avatar Roku dari ibunya. Sisi baik dan sisi buruknya terus berperang dalam dirinya, mengantarnya menjadi seorang pelarian di suku pengendali tanah, tentu saja ditemani oleh sang paman. Jadi hal yang wajar jika selama cerita dia malah menganggap dirinya seorang yang abu-abu tak beridentitas.
Avatar Roku dan Raja Zousin sewaktu muda memang bersahabat sekaligus satu perguruan, namun visilah yang membuat mereka berpisah. Setelah mereka tua, walaupun terus bermusuhan, mereka berusaha saling mendekatkan dengan cara mengawinkan anak mereka. Pangeran Ozai (Raja Api : ayah dari Pangeran Zuko) akhirnya beristrikan anak dari Avatar Roku yang mempunyai hati yang berkebalikan dari dirinya. Dari mereka juga lahir Putri Azula, adik dari Zuko. Azula yang mewarisi sifat ayahnya, sedangkan Zuko karena selalu lebih dekat dengan ibunya akhirnya dianggap pengecut karena melanggar sebuah peraturan kerajaan. Selain berakibat luka permanen di wajahnya, Zuko juga disanksi untuk menjauh dari Kerajaan Api sekaligus menangkap Avatar Aang.
Saya juga kini tahu mengapa Iroh (Paman Zuko) juga mendukung keponakannya untuk tidak terlalu terobsesi memburu Avatar Aang, karena dia satu-satunya yang tahu kalau Zuko ditakdirkan untuk membantu Aang, sang musuh.
Dan inilah yang paling mengejutkanku….:
ZUKO yang selama ini jadi musuh  AANG  akan jadi guru pengendali apinya….
WOOOO…. Nggak nyangka…..!!!!
Memang Azula lebih hebat dari Zuko, tapi Zuko sudah mempelajari mengendalikan kilat diajari oleh Iroh. Selain itu, di episode baru Saka si pria boomerang, dikarenakan harus menyamar dan berbaur menjadi suku pengendali api mengantarkannya bertumbuh menjadi si ahli pedang. Aang juga jadi banyak tahu tentang negara api karena dia tak tahu pakaian pengendali api yang dikenakannya adalah pakaian sekolah calon pengendali api. Di terlantar di sekolah itu. Hahahahah!
Penyamaran juga mengantarkan Katara bertemu Nenek Hama yang ternyata sedang menyamar juga. Dia sesungguhnya sewaktu muda adalah seorang tahanan perang, asli suku air. Hanya dialah yang berhasil meloloskan diri dari penjara dengan ilmu baru ciptaannya : mengendalikan darah (darah : berelemen air).  Dia berhasil lolos karena sanggup menaklukkan penjaga penjara dengan mengendalikan darahnya hingga tak berkutik lagi. Katara mewarisi ilmunya, namun sayang hanya bisa digunakan pada saat bulan purnama saja.  Toph, si buta juga kini bisa mengendalikan metal dan tanah luar angkasa yang digunakan negara api sebagai senjata untuk memerangi suku lain.
Tidak sabaran mau lihat kelanjutannya…  yah… wajar saja lama baru di putar episode barunya. Selain karena alasan komersil (harga) juga karena di NICKtv AVATAR diputarnya sekali seminggu, sedangkan di Indonesia tiap hari, jadi harus nunggu lama kalau mau lihat episode yang barunya…
Kemarin coba browsing… dapat beberapa gambar aneh-anehnya Avatar, salah satunya yang ini… :
 
 Saya dapat dari salah satu web diskusi sesama penyuka Avatar. Mereka membayangkan jika Katara di kemudian hari ‘jadi’ dengan AANG atau ZUKO. Hi…. !





CANGKANGKU SAYANG
Jul 26, '08

    Siput mengejekku, "tak pernah ada penelitian bahkan dongeng sekalipun Badak memakai cangkang..." Ya, tapi inilah yang terjadi. Si Badak gila ini punya cangkang, spesies baru. Saya balik mengejeknya "kok Siput tak pakai cangkang, nanti lu dipecat jadi Siput baru tauk rasa lo..." Siput hanya senyum-senyum saja.

    Memang dia malas mencari rumahnya karena dia tak suka memakai cangkang. Ceritanya Siput lagi bermetamorfosis menjadi seorang wanita yang feminin, menjadi ROKER sejati (roker : pemakai rok). Dia beranggapan yang memakai cangkang terkesan sportif dan tomboy. Ah... gak juga (dik!). Sudah banyak kok tawaran-tawaran model cangkang yang feminin. Tuan Putri di rumahku saja tertarik mau membeli sebuah cangkang padahal dia 'feminin' sekali. Barang-barang yang dibawanya dengan tangannya membuat pundaknya sakit. Dan itulah salah satu penyebabnya saya memutuskan untuk bercangkang, tidak membuat tangan, lengan, pundak sakit sebelah.

    Tawaran untuk memakai cangkang sebenarnya datang sejak SD dulu. Kepsekku, Pung Uleng yang menyarankannya. Saya suka bawa buku banyak (baik untuk betul-betul dipelajari maupun hanya untuk sok belaka). Jadi, guruku yang paling baik di dunia itu menawariku untuk memakai cangkang. Dia memperlihatkan sebuah literatur yang memaparkan bahwa cangkang lebih sehat daripada tas-tas model lainnya, terutama untuk kesehatan punggung. Mulai sejak itu saya mencintai cangkangku. Walau sudah beberapa kali berganti cangkang, adaptasi terhadap setiap cangkang baruku tak membuatku untuk segera bosan dan meninggalkannya. Untuk pertama kalinya, cangkangku yang sekarang adalah pilihanku, sesuai dengan warna favoritku, hitam.

    'Cangkang...', sebenarnya itu teriakan dari salah seorang teman sefakultasku, Rieske jika memanggil saya. Katanya kalau tidak pakai cangkang maka saya akan dipanggil 'Celengan'. Saya akan selalu melekatkan cangkangku pada diriku karena kalau tidak... Gara-gara cangkang juga, Basman (Betmen, begitu kami sering memanggilnya) menyapaku dengan panggilan : "Oe... Kura-Kura Ninja!"

    Cangkang, dia mengingatkanku pada teman-teman SMA sesama pemakai cangkang dengan celotehan : "Mau ke Padepokan mana Kisanak?", seakan-akan kami adalah tokoh serial silat jawa semisal Wiro Sableng. Hehehe!
    Cangkangku sayang....

NB : Tulisan ini tidak penting sekali (dik?). Ya, memang karena hanya rindu teman-teman SMA saja. Sudah lama kita tidak berkumpul lagi untuk bernostalgia, saling maccalla satu sama lain.
"Mau ke Padepokan mana Kisanak?", sapaan ini membuat Andi, salah satu teman kami menyukai nama barunya : KENDI. Sok jawa (dik?)





HUJAN DAN LELAKI PENDONGENG
Nov 2, '08



Hujan mengantarkanku pada kenangan bersama seorang teman sedolanan yang paling pertama mengajakku berhujan-hujanan. Dia melebarkan tangannya, menyambutku bergabung dengannya untuk merasakan ketukan-ketukan air hujan yang menyasar ke dirinya.

Ajakkannya saya tolak, betapa sakitnya memikirkan dikenai serangan peluru air yang banyak. Maka dia sendiri yang akan menarikku, memelukku di tengah air yang terus menumpahi… ‘jangan takut, saya melindungimu! Ini hanya butuh pembiasaan!’. Sambil memejamkan mata dia menengadah ke atas, setengah mati bernafas karena ruang kosong telah disesaki air. Dan saat dia merasakan lengan kecilku meregang di pinggangnya, matanya berkata menunduk ke wajahku ‘nah, nggak apa-apa kan?

Seketika… kami menari persembahan kepada langit agar hujan tak mereda. Hujan belum berhenti, namun pesta-hujan dihentikan oleh kemarahan Mak kepada kami, terutama terhadap dia yang telah memprovokasi ‘Adikmu kau ajak juga! Bagaimana kalau kalian sakit!’ tegur Mak sambil menyelimutiku…

Setelahnya kami jarang berpesta-hujan lagi karena menghindari Mak marah. Namun, kami akan bertemu dengan mereka lewat jendela yang belum bisa kugapai. Maka dia akan mendorongkanku sebuah sofa ruang tamu agar wajahku dan wajahnya bisa berdampingan melihat hujan. Kepadaku dia berdongeng, tentang kekacauan yang terjadi di langit. Terjadilah perang yang dipersenjatai cahaya yang bernama kilat dan berbunyi guntur. Maka wanita dan anak-anak yang ada di negeri awan menangis sejadi-jadinya agar pihak yang berperang berdamai. Akan ada cahaya SELAMAT DATANG warna-warni berpendar dari perayaan kedamaian setelah perang usai. Lingkaran itu dinamai Pelangi…

Naluri kanak-kanakku berimajinasi, menggambar dengan jari telunjukku sebuah wajah gadis kecil kumiripkan dengan diriku di jendela yang dilapisi titik-titik air, kunamai ‘lukisan air’, dan kutoleh dirinya sedang menulis namanya diekori nama Bapak terkasih… Dia menyadari mataku mengarah kepadanya. Dia menghentikannya karena dia selalu malu memperlihatkan tulisannya kepada orang lain. Dia mengalihkan suasana dengan menunjuk ke gambarku. ‘Ada yang kurang’ katanya, kemudian dia membentuk dua buah tanduk mengarah ke bawah di antara bibir sang gadis. ‘Kamu kan bergigi gingsul! Nanti kamu jadi drakulaaaaa…!’ dia selalu mendongeng anak kecil yang bergingsul akan jadi drakula dewasanya. Dia tersenyum menang menampakkan lesung pipinya, berhasil mengelabuiku agar dia tak tenggelam dalam rasa malu karena tulisannya. Kugebuki dia, tapi dia tetap menertawaiku…

Kau, punya lesung pipi. Kau akan jadi rembulan karena punya banyak bekas luka jatuh di wajahmu. Bulan kan jelek seperti mukamu…’ balasku… Kami akan terus bertengkar sampai suara Mak meleraikan kami dari arah dapur. =)





ZUTARA
 Oct 21, '08

  
Agak kecewa tau kalau Katara jadian ma Aang, banyak fans yang lebih suka jika Katara dengan Zuko saja. Tapi bingung mau jadi apa nanti? Satu pengendali air satunya pengendali api. Mungkin hal itu semacam kejutan, seperti surprisenya bahwa buyut Zuko dari garis keturunan ibunya adalah Avatar Roku yang merupakan sahabat lama sekaligus musuh Kakeknya dari Ayahnya. Bisa-bisa saja ZUTARA benar-benar terjadi tapi yah penggemar Avatar bayangkan sendiri-sendirilah…. Hehehe!

Saya mengkhayalkan…, saat dunia telah damai tak ada perang lagi, Zuko menyatakan perasaannya dan berjanji menikahi Katara. Pernyataan cinta Zuko membuat Katara sadar bahwa perasaannya kepada Aang hanya sebatas sebagai kakak saja. Zuko pun punya rencana untuk keluar dari lingkup kerajaan. Tahta dia serahkan kepada Aang yang memang dia rasakan pantas untuk memimpin kerajaan api. Zuko punya ide untuk membuat usaha kedai teh bersama Katara, tentu saja disertai sang ahlinya Iroh sang Paman tercinta. Zuko punya kekuatan api untuk membuat air hangat, ada si pengendali air dan si pemilih teh… Lengkap sudah! Sesekali Aang bertandang ke sana...

Trus… Aang ma sapa dong? Sama Toph ajah! Hehehehe!






BEPPA KURASSARA*
Aug 28, '11


Jika sudah kepepet menjelang lebaran kayak gini, kue sederhana ini bisa jadi alternatif solusi. Performancenya mirip Kue Kurma, kue kering yang dioven khas bugis. Kalau Kue Kurma, adonan (polos) yang sudah masak dicemplungkan ke dalam gula pasir yang sudah dipanaskan dan setelah itu diberi kacang yang digiling kasar (bisa diganti wijen) sebagai hiasan luar.
Nah, kalau kue yang satu ini (entah apa nama resminya, saya tak tahu juga asal-usulnya), kita cukup membeli biskuit susu yang berbentuk bulat, kemudian dibelah menjadi dua bagian yang sama. Seperti Kue Kurma, biskuit ini kemudian dicemplungkan ke dalam gula pasir yang sudah dipanaskan (warna sudah menjadi merah tua). Kemudian angkat ke wadah yang sudah ditaburi kacang yang digiling kasar, lalu balik agar bagian atas juga tertempeli kacang...
Dana yang dikeluarkan jauh lebih murah dibandingkan Kue Kurma, biskuit yang biasa kami pakai di rumah itu biskuit merk PIRAMIDA buatan Makassar, harganya 2500 per bungkus. Satu bungkus bisa jadi satu toples sedang.
Sekian, moga bermanfaat. Salam KUTTU! =P

*"Kue Malas-malasan", saya menamainya demikian.





MUSIM WOTA TELAH KEMBALI
Jun 6, '12




Setelah akhir-akhir ini Indonesia penuh akan hal-hal berbau Korea, tiba-tiba beberapa bulan lalu melihat iklan POCARI SWEAT, jinglenya kok Bahasa Jepang yah? Tapi modelnya orang Indonesia, bukan seperti iklan versi Aelke Mariska, yang ini rame kayak girl band. Akhirnya nyari tahu, mereka adalah JKT48 yang merupakan 'sister' dari AKB48.

Akhirnya, kembali mengjepang setelah lama tak mendengar hal-hal berbau Jepang. Si DOKKUN Nishikido Ryo, apa kabarmu sekarang? Hiks...

Saya sangat mengakui ide cerdas Yasushi Akimoto ini, padahal yang dikerjakannya bisa dibilang mencontek apa yang telah dilakukan Johnny Kitagawa yang lebih cenderung mengumpulkan model dengan berbagai macam talent untuk dimanaje lebih matang. Oh yah, AKB sendiri adalah akronim dari AKIHABARA. Yasushi Akimoto memang cerdik memilih sasaran (tempat) pasar karena Akibahara adalah pusat elektronik, budaya populer, anime yang ada di Tokyo.
AKB48 adalah group idola wanita, tapi tak ada halangan kan untuk saya menyukainya? Saya suka lagu-lagunya, mereka yang ceria dan meriah, begitulah mereka disetting. Melihat mereka, kita seperti melihat karakter-karakter komik yang berwujud manusia. Tinggi, imut, identik dengan seifuku yang keseringan 'rok pendek' dengan berbagai macam tatanan rambut. Coba lihat video live mereka yang bertebaran, yang nonton dan berseru-seru pas mereka nyanyi tuh laki-laki dewasa, mungkin penyuka komik, game, anime, penggemar cosplay atau hal-hal yang berbau Jepang sering diistilahkan dengan sebutan WOTA.

Dan yang paling saya suka adalah mereka pede dengan yaeba (gigi taring yang gingsul) mereka. Saya juga gingsul taring, auuuuuuuuuummmm >.<. Kalau beberapa tahun terakhir, abege-abege suka masang kawat gigi entah itu sekedar gaya atau untuk benar-benar keindahan gigi mereka, di Jepang lain lagi. Gigi gingsul justru sesuatu trend, bahkan ada yang sengaja membayar mahal demi untuk menggingsulkan giginya. (menggingsulkan, istilah macam apa ini? hahaha). Tapi AKB48 masih dipercaya kalau mereka tidak terlalu mengandalkan operasi plastik untuk memperbaiki penampilan seperti yang dilakukan banyak girl band Korea. Ada mungkin satu-dua orang tapi gak separah yang terjadi di Korea sana.

Mereka terbilang muda, mungkin paling tua 20anlah, jadi nda usah susah-susah untuk sok cute. Entahlah, saya melihat AKB48 tampil apa adanya, mungkin itu yang mbikin saya tidak antusias menggilai budaya Pop Korea. Oh yah, tiap tahun mereka menambah personil, hasil audisi. Jadi mereka banyak, mungkin ada kira-kira seratusanlah, yang kemudian terbagi ke beberapa unit AKB48 seperti Baby Blossom, French Kiss, Honegami, dan masih banyak lainnya.

Ada bagusnya juga, jadi kalau ada yang nda bisa hadir misalnya lagi sakit parah pan masih ada yang lainnya bisa mengisi. Tapi tiap orang pastilah kecewa kalau oshimen (andalan) mereka gak hadir performance. Oh yah, ternyata mereka tak hanya nyanyi doang, mereka juga punya show sendiri, teater sendiri. Itulah, mengapa banyak wota yang tak suka AKB48 disebut sebagai girl band, karena mereka bukan hanya sekedar band, karena mereka lebih ke IDOL GROUP, nah catet tuh!

Yang paling membedakan mereka dengan group lainnya adalah setelah selesai show, shakehand (jabat tangan) adalah jadwal wajib yang harus dilaksanakan para member AKB48 kepada penggemarnya karena konsep group ini adalah "idola yang dapat anda jumpai setiap hari”, jadi artis dan penggemar tidak ada batas, mereka saling support. So, gak ada yang istilah jaim-jaiman "lu hanya penggemar" karena mereka 'bertumbuh dengan fans'.

Saya sih senang saja, akhirnya ada hal-hal yang berbau Jepang yang bisa dinikmati lagi karena maaf saya tidak terlalu suka dengan Korea. Saya tak suka dramanya yang 'gila' (over) akan romantis, gayanya begitu saja, rambut mereka kurang eksplorasi. Di Jepang kan ada gaya harajuku, rambutnya bisa lebih ngembang gak dibikin luruuuus melulu. Ehehehe, pokoknya komik banget. Arigatou, Mr. Yasushi Akimoto!

Dengar mereka kayak dengar soundtrack animasi Jepang yang sering diputar di tivi cam SAMURAI X, NARUTO, INUYASHA, dkknya. Eheheheh. Kadang gak bisa tidur karena dengar mereka di laptopku, gak jadi ngantuk gara-gara ketularan keceriaan mereka, yah baguslah, bisa buat panen ide. Sudah hampir jam tiga pagi, padahal besok maunya ingin ikut pelatihan singkat, ada teman yang ngajak, lihat nanti deh kalau bisa yah ikut kalau ngantuk yah lebih baik tiduuuuuur! :P


Kostum favorit saya, seifuku lagu HEBI ROTESHON
(atau HEAVY ROTATION)
padu padan jas militer, dan ey lihat roknya
seperti dari kain perca yang disatukan