Selasa, 22 Oktober 2013

Hanson - "MMMBop" (1st Version - 1996)

Plant a seed, plant a flower, plant a rose
You can plant any one of those
Keep planting to find out which one grows
It's a secret no one knows



Sabtu, 19 Oktober 2013

Strong Enough To Break

Senang sekali mendapat kabar kalau mereka baru saja rilis album baru, judulnya Anthem. Tapi sudahlah, saya belum dapat jaringan yang berlimpah untuk bisa dengar lagunya satu-satu. Bisanya hanya dengar beberapa lagu yang video klipnya telah tersedia di youtube. Haassstaaagaaaah, saya CLBK ma mereka. Musik mereka keren, agak ngerock, tapi masih enak untuk nari (hallah, bilang aja karena lagi demennya macam JKT48). Untuk sementara lagu-lagu depresi terpinggirkan.

Kabar dari mereka yang berhasil singgah di channel tivi Indonesia (2000an) ketika salah satu dari mereka menikah. Sampai suatu hari, entah siapa yang ngepost tentang 90an, nama mereka terselip di sana, saya lupa artikel yang mana, berhasil membuat saya menarik kembali ingatan ke mereka. Youtube, Google, Twitter, Facebook, semuanya dikerahkan untuk mencari informasi tentang mereka. Penasaran yang ditabung beberapa tahun berkumpul menit itu juga, cari tahu mengapa selama ini mereka menghilang. Ternyata mereka tetap berkarya, sayangnya album mereka tak sampai ke Indonesia. Waktunya kita main tebak-tebakan, siapakah mereka yang saya maksud? Baiklah, foto berikut petunjuk pertama.


siapakah anak-anak kecil yang bertampang kucel ini?



Ini tebak-tebakan untuk penikmat musik era 90an. Seperti halnya Bee Gees atau Jackson Five, mereka tiga bersaudara yang sejak kecil sudah mengikuti berbagai festival. Untuk permulaan karir mereka hanya tampil akapela, yang paling kecil mungkin baru duduk di taman kanan-kanak, ehehehe. Namun seperti keluarga normal lainnya, sekolah bagi anak-anak tetaplah penting, sepertinya mereka harus menunda dulu kesenangan mereka.

Oke, kita skip, tak perlu panjang lebar menceritakan lebih detail. Kita melompat ketika mereka mulai beranjak remaja. Isaac yang paling besar bekerja sebagai pembawa acara/penyiar radio, Zac sibuk dengan hobinya yang lain, olahraga. Hanya Taylor yang tetap konsisten, diarahkan oleh keluarganya bernyanyi untuk 'ibadah'.

Tahun 1994, mereka mewujudkan keinginan mereka dengan menelurkan album perdana bertajuk Boomerang (beredar di kalangan terbatas/indie). Setelahnya, mereka tertantang mencoba mengasah kemampuan mereka dengan memainkan alat musik, ketiganya memang telah mahir piano, namun Isaac lebih fokus memetik gitar sedangkan Zac menggebuk drum. Jadilah mereka yang tak hanya jadi grup vokal. Lengkap sudah, mereka punya bakat, bisa membuat lagu dan menyanyikannya, bisa memainkan alat musik, mereka telah menjadi sebenar-benarnya band. MMMBop, album kedua (indie) sekaligus lagu yang membuat sebuah label rekaman melirik tiga anak muda ini. Semacam perkenalan ke penikmat musik mancanegara, lagu MMMBop dirilis kembali di album Middle of Nowhere.

Jadilah saya yang masih SD mengenal mereka. Wa, keren nih, ada band tapi personilnya remaja semua. Beberapa kali nonton video klip mereka, nyantai-nyantai saja, sampai pada suatu ketika MTv menayangkan wawancara dengan mereka (sebagai band yang lumayan fenomenal waktu itu), baru nyadar mereka semua cowok. Taylor Hanson bukanlah wanita seperti yang saya pikirkan saat itu, bahkan saya pun percaya kalau banyak orang mengira dia perempuan. What a beatifull boy! Sama halnya ketipu wajah Gil Ofarim yang juga cantik. :D

Kemudian muncul single-single berikutnya... Where's the Love, I Will Come to You. Saya baru tahu dari beberapa minggu ini, kalau sejak 2000 mereka didepak oleh Mercury, label yang menaungi dan sukses memperkenalkan mereka. Kedewasaan telah merubah suara mereka, mau tak mau mereka harus bekerja keras mencari label baru yang tertarik dengan materi calon album baru mereka.

Mereka tak mungkin "imut" terus seperti yang diharapkan label rekaman yang menolaknya. Di Film Strong Enough To Break (2006) mereka menawarkan demo rekaman dan berkali-kali gagal. Banyak hal baru yang mereka lakukan untuk menunjukkan bahwa karya mereka masih layak "didengarkan" ; bekerja sama dengan beberapa musisi untuk memperkaya musik mereka, Taylor bahkan memaksa kakaknya Isaac untuk menjadi lead vokal walau sebenarnya Isaac tidak percaya diri.

Jadilah Album This Time Around diproduksi oleh Island. Image mereka berubah, musik lebih ngerock dengan tema yang juga sudah condong ke arah (apalagi kalau bukan) cinta. Lihatlah! Zac kecil telah remaja. Kemudian kepikiran, jangan-jangan Wayang nyontek konsep mereka, ada 'drummer cilik'-nya, heheheh *peace*. Sayangnya, If Only dan Penny and Me adalah video klip mereka yang terakhir yang bisa saya nikmati lewat televisi pada saat itu. Saya kembali melek lagi tentang mereka beberapa pekan ini setelah menemukan film dokumenter mereka di chanel Youtube Hanson, Strong Enough To Break yang menampilkan kerja keras mereka, bahwa musik Hanson masih layak untuk diapresiasi.

Mungkin ini yang membedakan mereka dengan The Moffats, walau segenerasi dan lahir dari band keluarga juga. Hanson tetap 'ada', membuat otak saya kembali punya musim. Mereka yang dulu imut-imut sekarang sudah ganteng-ganteng semua. Yang paling kuingat adalah Taylor yang dulu sangat pemalu, belum lama disorot kamera pipinya langsung memerah. Zac yang paling kecil, justru sekarang punya perawakan paling besar daripada dua kakaknya. Mereka yang dulu cuek, t-shirt dan jeans gaya andalan, kini mulai fashionable. Meski masih doyan assesoris, kini Taylor sepertinya susah berpisah dengan scraf. Isaac yang selalu lengkap dengan tuxedonya. Racun, bahkan saya berani bicara nyerempet ke fashion gara-gara mereka! Walhasil, hard disk makin mendekati penuh gara-gara gambar mereka yang berdesak-desakan dengan 'masih banyak lagi' foto-foto om Bob Dylan. Heheheheh...


R A C U N



Btw, kalau Hanson datang lagi ke Indonesia, bagus kali yah kalau band pembukanya Sheila on 7. Dengar Hanson jadi berfikir, tiga orang ini, orang tuanya kayak apa yah, selera musiknya pasti bagus. Sama kayak ketika dengar Sheila on 7 pertama kali (SMP), setelah tahu kalau mereka dari Jogja, itulah momen-momen pertama saya kepingin ke Jogja, tempat macam apakah kota ini sehingga Sheila on 7 muncul dari sana. Hanson dan Sheila on 7, matching banget! Dasar generasi 90an. :D

nb : Selama ngetik ini sambil dengar lagu Go berkali-kali, suara Zac enak juga.

Sabtu, 05 Oktober 2013

5 Oktober 2013 itu Malam Minggu




Biasanya sakit kepala kalau harus di lokasi dari pagi sampai sore. “Mulai lapaaaar, mulai lapaaar!” saya rasa inilah joke paling-in sekarang 'dia mulai lapar'. Masih ada gitu yang menganggap jomblo itu nista dan patut ditertawakan? Jomblo dirayakan sajalah, kapan lagi jomblo kalau bukan sekarang. Yang mengeluhkan jomblo hanyalah orang-orang yang tidak punya kegiatan.

Bulan ini, di kantor pontang-panting gara-gara misi Red Warrior, samplingnya lebih banyak dari yang sebelumnya, sampai-sampai harus ke luar kota Makassar (Gowa dan Maros), bahkan Papua. Saya salah satu yang diutus (ceilah) ke “planet” lain itu berhubung saya tinggal di Sudiang. Gila, kirain hanya Sudiang yang kayak planet lain gitu, ini pengalaman pertama ada misi ke pedesaan (Maros). Akses ke tempat tersebut hanya sampai magrib, seperti halnya Sudiang yang terisolasi pada jam-jam tertentu.

Dari pagi belum ketemu nasi, pulang jam 8 malam, lapar menggila. Pulang ke rumah hanya disisakan piring kotor. Mampir dah ke Bakso Mas Hari 151, bakso terenak di Sudiang. Jangan mampir kalau hanya mau ngemil, tapi kau bisa memesan bakso tusuk saja sama mbak-mbaknya. Btw, makan bakso di Makassar (Sulawesi pada umumnya) gak laku saus/kecap bermerk. Pakai saus/kecap buatan lokal (seperti di gambar) lebih wenak.



tiga serangkai


Siang tak mampu menampung panasnya kemarau, hingga gerah tumpah pula ke malam. Tapi biasanya kalau habis makan pedas dan daging, tidur memang gak nyenyak kalau malam. Bahkan jam 6 pagi bisa merasakan wangi handbody dan parfum si Nunung yang mau ke sekolah. Lebih enakan menghirup asap rokok atau polusi di jalan raya daripada harus tercekik wangi berlebihan kayak gini. Nunung yang baru bisa mengenal FB, mungkin pula telah dapat pacar di sana walau sebenarnya dia adalah teman skampungnya. Dia yang dulu pendiam dan selalu datar, kini sering tersenyum kala menatap handphonenya. Dia terlihat begitu bahagia membuat akun di FB, (dikiranya) dengan curhat di sana, dunia memperhatikannya. Dia terlihat begitu bahagia membuat akun di FB, (dikiranya) dengan curhat di sana, dunia memperhatikannya. Kalau dulunya jam 8 malam dia sudah menutup mata dalam kelambu, sekarang di jam 11 malam masih terdengar jarinya memijit-mijit hapenya. Kebiasaan bangun paginya pun sudah dimolorin, dari yang dulu jam setengah 5 pagi sudah beberes, sekarang jam 6 langsung meluncur ke kamar mandi. Untungnya dia gak pernah terlambat, semoga prestasinya di sekolah tetap terjaga.

Nah jika tidak bisa tidak tidur kayak gini, biasanya habisin pulsa 2000 buat paket midnight sambil edit kerjaan sebelum deadline dimolor-molorin, menghindari bosnya bos marah. Capek juga lihat monitor laptop mulu. Sambil ngedit, yah buka youtube. Dengar musik tidak cocok, takut malah jadi kacau editannya. Gak mungkin dengar Across The Universe sambil ngedit, nanti kerjaannya malah jadi abstrak. Hasilnya, ngantuk nyicil di angkot. Saya suka membuka lebar jendela pete-pete, saya suka ketika angin merusak bentuk “cocor” kerudungku. Sepertinya memang belum minat membeli motor walau sudah banyak orang yang menyarankan. Gak mungkin saya kemudikan motor sambil tidur kan? Pagi sampai siang dinas di rumah, siang sampe malam kerja, malam hingga kadang-kadang sampai pagi edit kerjaan. Durasi tidur hanya berkisar 2 sampe 4 jam.

Untuk menghambat kantuk terkadang buka Youtube, kalau bukan cari OVJ, Prime Time Trans TV atau ExtraVaganza (de rahma, jeng kellin, mang kok, srikiti, dkknya). Buat saya, OVJ masih lucu, walau sudah banyak orang yang meremehkannya. Terdengar congkak bagi saya, hanya karena ada acara “bercerita lucu” yang diadopsi dari luar negri dan dengan maturnya langsung menjudge kalau acara semacam OVJ kampungan. Sebenarnya keduanya tidak banyak perbedaan, saling mengejek agar ada pihak/obyek tertawaan. Stand Up Comedy juga sama kok buat saya, mereka saling menjelek-jelekan diri mereka sendiri di depan banyak penonton agar penonton bisa tertawa. Yang melakoni, para wayang dan para comic sih damai-damai saja, justru penggemarlah yang suka menyulut fanwar. Nah, yang selera kampungan dan selera humornya ngintelek, sama saja kan?

Kata orang, kalau kurang tidur, mukanya kayak pocong/panda, ada lingkaran hitam di sekitar mata. Tidur konon penting untuk kecantikan. Saya sih antara percaya dan tidak percaya, kalau jelek terus tidur gak mungkin langsung berubah menjadi putri kayak di dongeng. Ayolah, tak ada namanya sleeping beauty, bagaimana bisa seseorang terlihat cantik jika tidur sementara kesadarannya sedang berkelana entah kemana. Yang ada malah jika seseorang tidur nyenyak, mukanya jadi jelek terkadang mulut mangap, rambut acak-acakan. Jangan-jangan sleeping beauty itu justru istilah untuk menggambarkan tidur dengan was-was. Yah seperti dongeng Putri Tidur, yang 'pura-pura' tidur (karena tetap cantik). Jika yang datang lelaki buruk rupa, mungkin dia langsung menampar laki-laki itu sehingga tidak jadi menciumnya. Hahahaha…


fungsinya seperti kaca spion. link



Btw, kemarin habis nonton GRAVITY. Ryan Stone (Sandra Bullock), seorang dokter yang bosan dengan keriuhan ingin mencicipi keheningan di luar angkasa sana. Dia memutuskan untuk menjadi salah satu astronot sebagai tenaga medis dalam sebuah misi. Tapi di luar dugaannya, ini hal sangat sulit dilewati, dirinya yang gampang panikan bisa membakar (menghabiskan) banyak oksigen, belum lagi serbuan meteor bisa tiba-tiba datang. Matt Kowalsky (George Clooney) yang pelan-pelan menghilang di kejauhan, betapa kecilnya, sehingga kita tak bisa membedakannya dengan bintang. Kita bisa melihat airmata Ryan melayang setelah lepas dari matanya, dia hampir tiba pada titik paling putus asa dan menangis. Dari film ini juga baru tahu kalau kostum astronot dilengkapi dengan cermin yang disematkan di pergelangan tangan seperti halnya jam tangan. Hanya bisa menggambarkan film ini dalam satu kata : MENEGANGKAN! Sekian, nanti malah tambah spoiler… :D

* Tema tulisan terlalu banyak, ahahaha, tidak konsisten, bingung mau kasih judul apa.
* Nunung, bukan nama sebenarnya.