Minggu, 20 Januari 2013

Selimut Kenangan

Dingin.
Saatnya mengeluarkan selimut yang telah setahun menganggur, menghuni lemari.
Memang tak sewangi parfum detergen,
tapi wanginya nyaman, seperti
harum kenangan.

Rabu, 16 Januari 2013

Kado ulang tahun dari ALIEN

Di kamar sendirian, yasinan.

Menangisi si ZYREX yang lagi meregang nyawa. Seteleh beberapa bulan tidak bisa membaca warna kuning, akhirnya dia benar-benar telah menutup "mata", tapi untunglah karena dia masih bisa bersuara. Okelah, untuk sementara dia harus tidur dalam tasku. Kasiyan juga, dia sendirian di sana kedinginan menghabiskan musim hujan kali ini. Dia harus bersabar sampai saya dapat dana cukup untuk memperbaikinya. Ada sih netbook kakak ipar yang bisa dipakai buat dugem, tapi sama saja, bukan karena yang mpunya tidak mau meminjamkan, masalahnya itu netbook biar made in china tapi pintarnya bahasa arab doang, tidak bisa dipinjam dalam kurung. Baiklah, tak ada lagi suasana tengah malam di kamar dengan lampu-lampu dari netbook yang kedap-kedip, tapi tetap saja tidur sering diinterupsi banyak hal. Entahlah, lebih enak tidur dengan udara panas dengan menyalakan kipas angin daripada terbangun dengan kemeriahan hujan yang datang tengah malam. Semoga bisa secepatnya beradaptasi dengan kemeriahan yang baru ini.

Kalau netbookku kehilangan warna kuning, lain lagi dengan televisi di rumah. Sudah beberapa tahun bertahan hanya dengan dua warna : biru dan kuning. Sekeluarga sudah beberapa tahun menonton alien di televisi. Entah apa yang menghisap warna merahnya. Ahahahaha! Jangan-jangan nih televisi akan diklaim ma alien. Tunggu dulu, netbookku kehilangan warna kuning sedangkan televisi keluargaku di rumah hanya ada warna biru-kuning. Jangan-jangan sedang ada dua kekuatan alien yang berbeda, menyerang rumah kami, yang mereka jadikan medan perangnya.

Jangan-jangan, gara-gara hobi saya waktu bocah, saya diam-diam berharap alien itu benar-benar ada. Menjelang tidur, sesudah mematikan lampu kamar, saya sering mengarahkan cahaya lampu senter ke atas, ke langit. Saya merasa sedang berkomunikasi dengan mereka. Sudah ada dua tanda-tanda besar sang alien memperkenalkan dirinya kepada keluargaku. Jadi, suatu waktu saya menghilang ke angkasa, mereka (keluargaku di bumi) sudah tidak kaget lagi.

Ketidaktahuan memang terkadang membahagiakan. Benar atau tidaknya, itu tergantung keyakinanmu dan selamat merayakannya dengan imajinasi!

mereka menertawakan teknologi! link

Kamis, 10 Januari 2013

FUN. - Walking The Dog


FUN. >>> alien full colour


If you could see me whoever I am
it's not like a movie but
it's not all skin and bones




*Mungkin bidadari itu tak pernah ada, yang ada alien berwarna-warni :P

Minggu, 06 Januari 2013

Ingat dan Lupa


Sering kita justru heran pada seorang anak kecil yang dijanjikan sesuatu kemarin dan tiba-tiba menagihnya pada hari ini. Itu anak-anak.

Ketika saya bocah, seorang wanita tua pernah menyentuh ujung (renda) rokku, dan mempertanyakan dimana saya membelinya. Dia lupa, dia sendirilah yang menjahitnya. Dia kemudian menguap, dan menyuruh saya tidur. “Saya mau begadang!” katanya. Jelas-jelas jendela di sampingnya menampilkan pemandangan siang hari.

Ya, sekolah untuk orang muda. Pikun adalah pekerjaan orang tua. Mungkin benar, lupa merupakan salah satu hal yang mengantarkan kepada kedewasaan ketimbang ingat. Lebih banyak melepas meringankan diri melangkah ke tahap berikutnya. Fokus pada keinginan untuk mengingat hal-hal yang akan mengantar kepada masa depan sepertinya lebih memudahkan daripada terganggu dengan sesekali menoleh ke belakang.

Tiba-tiba teringat Voldemort disaat-saat flu begini, ingatannya justru membuatnya hidup untuk membalas dendam tapi justru itulah kehancurannya. Semoga hidung yang sekadarnya ini tidak hilang karena meleleh terus.

Kamis, 03 Januari 2013

KALIGRAFI

karya EMIN BARIN

Rabu, 02 Januari 2013

Menyapamu

Hai, sedang musim apa di sana? Sepanjang hari tadi hujan deras. Saya tidak bisa menjemur pakaian yang saya cuci dua hari ini. Hujan beberapa hari ini tak memberi kesempatan sedikitpun.

Sudah lama ya kita tidak saling menyapa padahal tiga minggu yang lalu kita bertemu. Kau tertawa riang dikelilingi orang-orang yang kurang kukenal. Saya diam memandangimu dari jarak beberapa meter, bermain tebak-tebakan dengan perasaan sendiri, apakah ada tempat kosong untukku di situ, di dekatmu? Tapi saya memilih menunggu, berkonsentrasi mengirim sinyal keberadaanku dalam sunyi.

Kau berdiri, diikuti dua orang kemudian, perbincangan yang diam-diam sejam kuikuti dari jauh telah bubar. “Hey, sori. Aku tidak melihatmu tadi. Aku duluan ya, ada urusan!” Saya bisa apa selain tersenyum, hal terbaik yang pantas kau terima dariku dalam keadaan seperti ini. Kau berlalu, saya tidak lagi bisa terdeteksi olehmu, saya telah hilang.

Namun saya berhasil menghibur diriku. Saya masih sering berbagi hal-hal lucu kepada dirimu di berbagai jejaring maya yang menghubungkan kita. Kita mungkin kehabisan topik di dunia nyata, tapi semoga saya tak renta lelucon di dunia maya. Maka saya rajin menyapamu di sana sampai empat buah gambar menggetarkanku, saya sedang merasa dalam bahaya.

Kepalamu bersandar di bahunya, bibirmu tersenyum. Saya hanya bisa memegang bahuku, membayangkan kepalamu terbaring di sana. Sambil membelai rambutmu, kita sering memperhatikan gelap perlahan-lahan menghisap senja di tepi danau itu.

Betapa beruntungnya kamera lelaki itu, bisa menangkap adegan mesra kalian. Saya tidak punya kamera atau apapun itu untuk menjelaskan betapa merananya bahu kananku ini. Apakah kau masih ingat, saya pernah mencandaimu kalau bahuku akan rendah sebelah karena seorang gadis telah menjadi langgananku, meletakkan kepalanya di salah satunya? Ah, mungkin kau telah lupa. Kepalamu telah terbuai oleh sebuah bahu yang baru dan telah ada sebuah bahu yang telah merasa kosong.

Menyapamu, mungkin adalah hal bodoh yang kulakukan malam ini, tapi tidak sepenuhnya salah. Saya menyapamu sebenarnya untuk menyadarkan diriku sendiri. Ketika kau merasa tak ada sapaan dari yang kau cintai itu artinya saatnya kau menyapa dirimu sendiri, dengan air matamu sendiri.

Semoga besok masih hujan agar tak ada yang menyiangi keramaian di pipi, dengan begitu saya tak merasa kesepian.