Senin, 28 September 2015

DI UJUNG JALAN* by SAMSONS

Selamat ulang tahun.... 

Banggakan terus golongan darahmu itu, cintai terus tanggal lahirmu itu, zodiakmu itu. Walau aku tahu banyak yang kau sembunyikan, seolah-olah dunia ini sangat butuh dirimu, seolah-olah banyak rahasia penting yang harus kau jaga baik-baik. Segitu saja, tidak berbagi, semua kau simpan untuk dirimu sendiri.

Jika bagimu ini ujian bagi orang yang menyayangimu, maaf, mungkin kau telah kelewatan. Kau tidak bisa seenaknya datang-pergi-datang ke kehidupan seorang. Semua orang menjadi tidak penting bagimu. Kau tidak peduli orang itu sedih atau tidak akan sikapmu, yang penting kau bisa bahagia dengan pergi dan datang semaumu. Hubunganmu dengan orang sebatas “membutuhkan”, kau butuh berbuat baik pada mereka, setelahnya pergi.

Saat kau menghilang, pergi tak ada kabar setelahnya, dia lelah menunggu, kau akan ''tidak ada'' baginya. Tiba-tiba kau datang, mungkin dia berusaha tetap baik terhadapmu, tapi tak akan sama lagi. Dia bukan lagi yang kau kenal dan kau bukan lagi yang dia kenal. Mungkin, kau tidak berhak lagi muncul lagi di kehidupannya, kau telah membuat kosong sebuah tempat di hatinya yang hanya diperuntukkan untukmu.

Ketika seorang bertanya, mengapa kau menyembunyikan dirimu dari dunia, “Hidupku sekarang sedang rumit!”, keluhmu. Yah, kalau rumit, hadapi. Oh, atau perlu kutambah lagi, kau juga sepertinya mencintai “masalah”mu itu. Selamat!

Kau terlalu mencintai dirimu walau hanya sesempit zodiak dan golongan darah. Jangan pernah berhenti, ataupun bosan mencintai itu semua, hal-hal remeh itu. Karena kalau kau bosan, kau tidak akan tahu siapa yang patut kau cintai. Hanya itulah yang kutahu tentang dirimu sekarang, kau telah menghentikan “perkenalan” itu tiba-tiba. Aku mengenalmu, dulu, tidak tahu sekarang.



Dari orang yang membenci semua orang, termasuk dirimu, terlebih lagi dirinya sendiri.


*interpretasi lagu

Minggu, 27 September 2015

Sabtu, 26 September 2015

Iseng

NADIFA gif

Selasa, 22 September 2015

Djakarta-00

Sebuah animasi karya Galang E. Larope, Pemenang XXI Short Film 2015, kwerreeeeeen...

MOLDY PEACHES - ANYONE ELSE BUT YOU

Yang pernah nonton JUNO pasti sudah tahu lagu ini. Film ini sudah lama saya download, pertamakali nonton lompatlompat saja karena waktu itu lagi selesaikan tugas. Sekarang, baru lowong, ternyata malah ketagihan buat ngulangngulang nontonnya, kisah cinta terCUTE yang pernah saya tonton, highly recomended buat yang belum nonton. Setelah nonton, kita akan senyumsenyum sendiri dengar lagu ini... Jadi pengen cari lagu Kimya Dawson dan Adam Green yang lain, hehehe, folkfolk manis gimana gituuu :)


Sabtu, 19 September 2015

MAKKALA' ala Pasar Sentral Part 6

''Salatullah salamullaaaah...
Salah satu salah semua....''
*salawatan ala sentral -_-


si A : Bagaimana kabarta kak? Sehatsehatjakik?
si B : Alhamdulillah... sedikit!
*sedikit sehat atau sedikit sakit???? -_-


si A : Weh sini dulu motormu, piii ambil barang duluweh.
si B : Ndak bisaaa...
si A : Sebentarji, ngapami eee.
si B : Ndak ada bensinna.
si A : Sinimi kujual motormu baru beli bensin.


si A (penjual) : Mana kita pilih dek, liatliatmaki.
si Pembeli : Iye, adami tadi kubeli, lagi naambilkanka itu anak buahta... (si C, korban bully)
si A : Yang mana layanikik dek tadi?
si Pembeli : Yang mukanya kotak
*dasar pembeli, yang diingat bentuk wajahnyaa, bukan warna bajunya dan seterusnya hahaha*
si Ucup (penjual juga) : (nyeletuk) Muka kotak? SpongeBob doooong!
*dengan demikian, resmilah si C punya nama panggilan SpongeBob -_-



BONUS!



Saya akan cerita, kali ini sayalah yang kena sasaran. Di lapak Om saya dan lapaklapak sekitarnya, seorang anak muda bernama Ucup (saya ndak yakin ini nama betulannya, kulitnya lebih gelap, mungkin karena dia mirip Ucup sahabatnya Lupus makanya dipanggil demikian), menamai semua orang seenak udelnya. Cewek yang kerja di depan, sering memakai warna biru, dipanggilnya Doraemon. Ada juga yang dipanggilnya Rapunzel karena cewek ini anak rumahan, kalau diajak jalanjalan gak pernah mau. Saya pun dipanggilnya Patrick, ikutikutanlah kebanyakan orang manggilmanggil saya Patrick.

Karena saya maksa diri tengah malam begadang, maka saya makai celak niatnya supaya mata gak keliatan ngantuk banget. Satu jam pemakaian sih masih rapi, tapi mungkin karena kantung mata saya, setelahnya, celak saya agak belepotan. Suatu hari, Ucup menghampiri saya yang sedang melayani beberapa cewek.

"Dek, hatihatiko dek sama itu yang layaniko'', cewekcewek itupun memandang agak curiga ke arah saya...
''Awasko, nahipnotisko nanti. Liatmi hitamnya matanya, temannya Dedy Corbuser ituuu...'', semua orang tertawa.
Uuuuuh, dasar Ucup.

Kemudian, yang sering dipanggil SpongeBob membela saya, kebetulan saya dan dia lumayan akrab.
''Jangko kasih begitu tawwa, sobatku saya ini eee, toooo, dek tooo?''
Kemudian Ucup menyudahi dengan ''Oooooh, ini SpongeBob, kau Naya jadi Patrick, temannya SpongeBob, cocokmi...'' Lalu dia ngomong dimiripmiripkan suara Patrick Star. Ngeselin sih, tapi sudahlah... Lumayan terhibur juga, tidak sampai merasa benci karena kesannya malah lebih ke luculucuan daripada menghina. :)



bersambung...

Rabu, 09 September 2015

Gak Penting Lagilah Menulis-Nulis Ini...

Mengikutkan tulisan ke lomba/sayembara, mengapa kita harus menang?
Mengirimkan tulisan ke media, mengapa harus terbit?
Mengapa tulisan yang panjangnya hanya tiga paragraf dipaksakan jadi cerpen?
Setelah terkenal, mengapa harus berbagi tips ma penulis pemula?
Mengadakan jumpa fans? Ikut festival A, festival B?
Menerbitkan buku? Diskusi setelahnya... Mengapa?


MENGAPAAAAAAAA!!!!

Apa salahnya menulis untuk diri-sendiri? Mengapa harus membuat orang lain kagum?

Jadi apa bedanya, "pemelihara mimpi" dengan yang "enggan bermimpi", sama sajaaaaaa... 

Kamis, 03 September 2015

Neil Young - Old Man

sedang musim lagu ini...