Rabu, 05 September 2012

kerasukan lagi

Entah kenapa, kesetanan lagi mendengarkan In My Life, berulang kali, liriknya yang luar biasa (pertama kali dengar, jujur, nangis!). Membayangkan betapa briliannya George Martin pada menit ketiga (pas intro pertengahan), permainan pianonya, membayangkan kaki ini sepasang kaki anak kecil yang melompat lincah namun masih terlihat indah.



John Lennon yang suaranya unik, karyanya tak kalah unik pula, apalagi I Want To Hold Your Hand, lagu dengan melodi terunik yang pernah kudengar, tapi herannya gampang diingat, lagu pertama mereka yang menembus pasar Amerika, saya juga favorit This Boy, If I Feel, Ticket To Ride, Dear Prudence, Rain, She Said, Nowhere Man.

Tapi jika merasa aneh dengan musik John, telingamu bisa mencicipi nada-nada rangkaian Paul McCartney yang banyak kritikus mengatakan musiknya lebih "ngepasar", saya paling suka Black Bird, Michelle, Two of Us, Lovely Rita.

Jika mau mendengar yang lebih ringan, cobalah mendengar Here Comes The Sun nya George Harrison, dan bayangkan kalian bertamasya pada sebuah pagi yang cerah. Something adalah surat cintanya kepada Patty Boyd yang kemudian dilamarnya menjadi istrinya. George juga belajar memainkan alat petik asal India saat kunjungan mereka ke sana, alunan sitar salah satunya bisa didengar di tengah-tengah Noorwegian Wood.

pengen punya :'(

Jika jaman dulu, orang setengah mati memegang (bahkan tak bisa menggenggam) parlophone, maka era digital membuat semua karya mereka (semua lagu mono/stereo/remaster, foto, video, film) komplit hanya dalam sebuah penyimpan data berbentuk apel, terinspirasi dari APPLE, perusahaan yang dibuat dengan tujuan pertama "mendistribusikan produk-produk original The Beatles". Karena sangat menyukai The Beatles, Steve Jobs juga mengenakan logo apel (walau berbeda) pada produknya, yang membuat kedua pihak ini sempat bersengketa.

Pada sebuah peluncuran sebuah produk Apple, tampak video Mick Jagger tertawa ketika Steve Jobs (via teleconference) mengatakan kepadanya "...somebody else could have replicated the Stones. Nobody could have been Dylan or the Beatles."