Rabu, 12 Juni 2013

Cinta Platonik

Saya pernah menyukai beberapa orang sebelumnya, saya pernah sangat ingin memilikinya. Tapi tidak denganmu, apakah ini pantas dikatakan cinta?  Bagitu banyak yang menghampiri dirimu, yah kau primadona. Mereka berusaha dekat, memelukmu, menciummu, entah apa lagi selanjutnya. Saya, tidak bisa berlaku seperti itu, ada banyak tembok yang harus kurobohkan agar aku bisa menemuimu.

Mereka berujar, menggambarkan pipimu yang halus, "seperti mencium pantat bayi". Saya tidak bisa menciummu, bahkan tidak ingin. Saya tidak mau merusaknya, biarkan begitu adanya. Saya tak mau menyesal di kemudian hari jika saya adalah pelaku yang telah membuatmu cacat akan pesona. Biarkan saya tetap menjadi bukan siapa-siapa untukmu.

Terkadang terasa sakit ketika kau tak pernah sekalipun menanyakan kabarku. Semua berita tentang diriku sebisa mungkin kusisipkan dimana-mana, di dunia maya, di telpon genggam dan tak lupa pula pada udara. Kau akan baru tahu ketika kita tiba pada topik itu, kau bertanya "bagaimana bisa terjadi demikian pada dirimu?", pertanyaan yang selalu terlambat.

Sebaliknya, saya mencari tahu apapun tentang dirimu, tanpa bertanya apapun padamu, saya mencari jawaban-jawaban pertanyaanku sendiri tentang dirimu. Saya mencintaimu dalam diam. Biarkan Tuhan meramu harapanku terhadapmu, tanpa kau tahu ternyata itu adalah do'aku yang terkabul untukmu.

Beberapa orang, sepertinya rela mati untukmu, mungkin bunuh diri. Kau pahlawan bagi mereka. Tapi tidak bagiku, kau bukan siapa-siapaku. Seorang teman pernah mengataiku tolol, "Kaulah yang menyelamatkan dirimu sendiri, bukan orang lain. Kau pahlawan bagi sejarahmu".

Kalimat tersebut menamparku, semua orang  bisa dengan sangat mudah bunuh diri. Kau atau apapun itu hanya jadi penyebabnya, namun tetap kaulah sendiri yang memutuskan 'jadi atau batal' bunuh diri.

Perempuan-perempuan itu berebut ingin jadi pendamping hidupmu, saya hanya butuh menyayangimu, tanpa perlu menyakitimu. Itu saja.



--- untuk CLUB 27
semoga kau mudah melewatinya :)