Sabtu, 11 Februari 2012

Untuk Bang MUL

Masihkah ada yang mencintaimu, menjadi temanmu dikala suatu waktu kau berubah? Tapi semoga gadis berkerudung ungu itu selalu mencintaimu. Walau seandainya dia menyukaimu justru karena keluguanmu, semoga kau tetap begitu seterusnya sehingga dia bisa tetap mencintaimu.

Saya ingin memperkenalkanmu dengan seseorang tapi saya yakin kau tidak akan antusias. Dia tak tampan, dia juga tak terlihat lugu sepertimu, dia biasa-biasa saja. Satu hal yang kusukai darinya : dia menjadi apa yang diinginkannya, keinginannya itulah yang selalu berubah. Menjadi dirinya sepertinya sangat sulit, tak banyak yang bertahan saat orang-orang melihatmu berubah. Mungkin ada yang tetap mencintaimu, tapi sayangnya lebih banyak yang membencimu.

Jika umur pernikahanmu baru empat bulan, saya menikahi pemikiran-pemikirannya sejak dua tahun yang lalu walau semuanya hanya hasil tebak-tebakanku sendiri tentangnya. Menatap matanya, saya tak tahu pasti apakah itu laut atau langit, kemudian saya tak tahu harus jadi apa menanggulanginya. Melihat rambutnya, saya pun kesulitan menebak, itu ombakkah atau angin? Apakah saya harus jadi pantai memeluk berbagai macam kegelisahannya? Ataukah saya harus menjelma pohon yang rimbun agar daun-daunku bisa bergesekan dengannya? Saya memang tak mampu jadi apa-apa, maka biarlah saya mencintainya, mencintai dirinya yang ada di kepalaku, dia tak perlu tahu...

Kata orang-orang, mencintai biasanya membuat kita lupa daratan (dunia), saya justru diajaknya membuka 'topeng' cinta dan melihat wajahnya yang sebenarnya : bahwa cinta tak seindah namanya, mencaci maki dunia dan setelahnya menerimanya dengan lapang dada.