Rabu, 18 Januari 2012

I Start A Revolution From My Bed

Judul di atas adalah petikan lirik dari lagu Oasis "Don't Look Back In Anger", sepertinya Noel Gallagher sang pencipta lagu memang mengkhususkan lagu ini tentang John Lennon walau pada bagian reffnya bisa dibilang tak berhubungan sama sekali dengan sang legendaris. Tak ada yang bisa menafikkan, bagaimana intro pembuka lagu ini mengingatkan kita pada lagu "Imagine".

Apa yang dilakukan seseorang di tempat tidur sehingga harus menyinggung kata revolusi segala? Revolusi bukannya dengan demonstrasi, atau perang? Tapi tidak bagi John Lennon yang bisa dibilang orangnya pemalas, namun 'jenius'. Maka berhati-hatilah kalian orang yang rajin, jika sang pemalas mempergunakan sedikit saja otaknya maka bisa akan mengalahkan seluruh usaha yang telah kalian lakukan. Haha! Sok tahu, tapi saya bukan jenius yah, saya hanya pemalas biasa tanpa embel-embel.

Maka, kamar hotel biasa yang dia tempati tak sepi akan penggemar, pendukung, wartawan yang meliput, dunia begitu memperdulikan aksi ini.

 John Lennon yang baru saja menikah dengan Yoko Ono berbulan madu, tapi ini bukan bulan madu biasa. Selama sepekan, mereka tetap hanya duduk dan tidur-tiduran di kamar hotel. "I'm gonna start a revolution from my bed, cause you said the brains I had went to my head." Begitulah sebuah petikan wawancara dengan John Lennon. Mungkin dia pernah muak akan kepopularitasan sisa-sisa keBeatlesannya, tapi tidak, dia kemudian sadar harus berbuat sesuatu selama dunia masih menganggapnya seorang yang harus didengar dunia. Daripada pergi berbuat kekacauan, pengrusakan, perang lebih baik duduk, diam, tidur-tiduran di atas kasur. Yah, bisa menjurus ke make love no war.

Bed-Ins for Peace
Saya pernah begitu membenci Yoko Ono, bagi saya dia itu wanita aneh dan mengapa bisa John Lennon mencintainya? Dia adalah salah satu penyebab bubarnya The Beatles. Itu dulu, dan sekarang saya justru maklum. Betapa kau butuh seseorang yang mendampingimu, mengerti dirimu, menemanimu mewujudkan mimpi-mimpi gila. Dunia bisa saja menghina akan pilihan itu tapi kau yakin dia orang yang tepat! Saat John Lennon telah muak akan popularitasnya, maka mengliarlah mereka berdua, pada mulanya semua mencaci, tapi seiring waktu mereka bisa membuktikan justru mereka adalah dua orang yang bersatu yang layak didengarkan dunia!

Lalu apa yang bisa saya lakukan di tempat tidur. Sebelum tidur, saya hanya memuaskan birahi insomniaku yang menunya telah tersusun panjang, bahkan tiap hari makin bertambah. Saya mengingat orang-orang yang pernah marah dan kecewa kepada saya, saya mengingat orang-orang yang menuntut saya membahagiakan mereka dengan brebagai macam cara, saya mengingat ambisi-ambisi yang tak terwujud. Gambar-gambar yang kubuat semasa kecil, yang telah almarhum dimangsa api tempat sampah di rumahku dulu... Garis-garisnya terus menghantui pikiranku, mereka seolah-olah meminta untuk digambarkan kembali.

Mau tak mau, justru insomnialah yang jadi ninabobo saya tiap malam. Saya sudah terbiasa tidur jam empat pagi, terkadang menunggu adzan subuh dulu, itu penanda pagi bagi saya karena jam hape dan laptop sering kubuat tak konsisten dengan waktu sebenarnya. Jika beruntung saya harus tidur walau beberapa jam, beruntunglah lebih banyak hari untung daripada buntungnya. Jika buntung, saya tak akan tidur karena saya tidak boleh bangun telat, biasa ada agenda pagi dan jadinya berjalan kayak orang mabuk, perasaan seperti hantu (melayang-layang di udara), mencicil-cicil ngantuk di atas angkot. Lalu apa relevansinya dengan John Lennon dan judul di atas?

Mungkin tak ada, saya hanya mau bilang kalau saya harus tidur. Biasanya kalau saya tidak tidur, kegiatan 'menabung' saya terhambat. Itu saja, maka itu saya harus tidur kalau tidak bisa kewalahan mencari WC di jalan. Hehe! Nda' penting kan? Ini bukan revolusi sama sekali, ini hanya semacam rekreasi kenangan akan lagu ini, saat Oasis masih sering muncul di MTv, saat saya masih SD. Dengan begitu bisa tertawa minimal tersenyum, itu saja. :)