Selasa, 04 Agustus 2015

MAKKALA' ala Pasar Sentral Part II

Bulan puasa, si B seorang lelaki pada jam dua siang terlihat merokok.
A (cewe') : "Mdedeh, nda puasako?"
B (cowo') : "Baaah, puasaja'!"
A : "Baru jam dua, namarakokmokooo!"
B : "Buka puasama' ini, sotta'. Saya puasa full setengah hari, jadi total puasaku 15 hari donggooo!"


A : "Weh, ayok pi karokean"
B : "Iyo, panggil semuaki personilka"
C : "Nda' bisaka saya ikut!"
A : "Ngapamoeee, malam mingguji lagi"
C : "Ih, kaaa capekki, mau istirahat"
B : "Sudahmi, jangko gangguki Rapunzel (si C)"


Si Bos : "Jam berapami, dek?"
Anak buah : "Setengah enammi, bu"
Si Bos : "Okeee, angkatmi jemuran!" (maksudnya rapikan jualan karena sudah akan ditutup)


Si A : "Weh, berapa jahitannya tanganmu?"
Si B : (sambil memegang tangannya yang habis di jahit) "Tujuh"
Si A : "Berapa mubayaranki?"
Si B : "Tiga ratus lima puluh kauwe, mahalnaaaa"
Si A : "Tapi bagus to, itu jahitannya tidak dilepasmi karena jadi dagingmi nanti"
Si C : "Iyo tawwa, coco'mi, banyak dudui goyammu pas pembukaaan dua"
Si B : "Memangnya saya perempuan bisa melahirkan!" *kesel
Si C : "Tapi memang mahal tawwa, karena rambutna ikan hiu itu benang jahitnya, ahahahaha"


Si A : (ngajak teman di depannya untuk minum minuman bersoda) "Weh, minuum!"
Si B : "Tidak, trima kasih, nalarangka dokter pribadiku minum minuman bersoda"
Si A : "Gayaaaaanuuu, dokter pribadi, palingan dukun pribadi!''


bersambung...