Jumat, 13 November 2009

Buat LELAKI PENDONGENGku


Tak ingin apa-apa darimu. Saya hanya merasa rindu kepadamu. Rindu tak selalu harus berujung pertemuan kan? Tenanglah, rindu ini tak akan berakhir karena darahku dan darahmu adalah kolaborasi dari dua manusia yang selalu yang sama. Mereka akan tetap mengalir memenuhi sungai-sungai nadi rindu di tubuh kita, saling memanggil satu sama lain. Kau rasa kan?



Hanya merasa rindu... karena kau berhasil membuatku jatuh ke cinta pada hujan dengan kisah yang kau buat sendiri. Kau telah menakutiku bahwa gigi gingsulku akan menjelmakanku drakula kelak. Kau juga musuhku dalam mencuri perhatian raja dan ratu di rumah, tapi sayalah yang selalu memenangkan predikat 'kelakuan baik' itu. Hahahahah! Hem... rindu dijitak dan menjitak dirimu! Rindu rebutan remote TV denganmu. Rindu diberisiki oleh suara gitarmu. Rindu perjanjian 'giliran bagi dua' jajan. Rindu... rindu... rindu teriakan Mak mendamaikan kita!

Tak lebih dari sekedar rindu dan merasa perlu menuliskannya. Hanya itu...