Minggu, 01 Februari 2015

DUA PULUH SEMBILAN

Mengapa mengekangnya dalam kebahagiaan yang kau tawarkan kepadanya? Seperti dirimu, dia juga ingin bahagia dengan cara yang diingininya. Jika caramu tak berhasil membuatnya bahagia, relakanlah. Tak usah dipaksakan lagi, biarkan dia membahagiakan dirinya dengan cara yang diinginkannya.

Jika kau terus-terusan memaksakan membahagiakannya dengan caramu maka dia akan kecewa, itu hanya akan membuatmu makin membenci dirimu, itu buruk. Kau bisa membenci dia yang pergi darimu, tetapi kau akan malah balik menyalahkan dirimu. Yah, kau bisa membenci semua orang, tapi orang yang paling kau benci justru dirimu sendiri.

Kau tidak bisa menghentikan itu-membenci-, daripada kau dan dia sama-sama tersiksa, maka relakanlah. Kau memang tak memenangkan apapun, tapi camkan satu hal bahwa dengan keputusanmu ini paling tidak ada satu pihak yang bahagia.