Jumat, 11 Desember 2015

Book Sniffing

Kalau ke Toko ATK, nemu orang yang mendekatkan wajahnya ke dalam sampel buku tulis baru --segel telah terbuka-- , mungkin itu saya... ahahaha. Tapi bukan hanya buku baru saya senang menciumnya, buku-buku lama juga, seperti di Perpustakaan Pusat Unhas juga wangi, wanginya bukan karena parfum tapi lebih vintage, karena buku di sana buku-buku lama, mungkin sudah 70 tahunan berdekam di sana. Kalau harum 'vintage' ini, kita tak perlu sengaja untuk membuka dan menciumnya, cukup berdiri di antara rak-rak buku tersebut, baunya akan mengepung kita. Aroma macam ini juga sering saya dapati di gudang-gudag kantor, dimana banyak dokumen lama bertumpuk di sana.



Dulu, di kampung, alm. Bapak punya usaha sablon/cetak undangan. Saya dan kakak saya sering kebagian melipat dan mengelem sampul undangan. Biasanya, semakin mahal harganya semakin wangilah kertasnya, tapi yang ini lebih ke wangi parfum daripada bau kertas.

Seandainya banyak uang, pengen deh bikin parfum, variantnya terbagi dua New Book and Old Book, yang New Book mungkin baunya kayak inti pohon yang barusan di tebang, kalau yang Old Book yang harumnya vintage, hehehehe.