Menonton film ini mengingatkan saya pada keluarga River Phoenix. Orang tuanya memutuskan untuk menjalani hidup dengan gaya hippie. Anak-anak yang tidak menempuh pendidikan formal, petikan gitar dan tiupan harmonika di waktu senggang adalah hiburan paling seru. Gaya hidup hippie artinya mendekatkan diri ke alam, mengembalikan posisi manusia sebagai bagian dari alam tersebut.
Mirip dengan yang ingin diperlihatkan film ini, sepasang suami-istri menjauh dari kota, membangun rumah mereka untuk keluarga mereka di tengah hutan. Mereka baru akan ke kota jika ada kebutuhan mereka yang tidak dapat mereka dapatkan di hutan, kehidupan utopis yang diimpikan oleh yang mencintai alam. Mereka tidak natal, paskah, tapi satu-satunya hari raya yang mereka rayakan adalah hari lahir Noam Chomsky (yea, masuk akal, tidak ada yang menyatukan manusia selain kemanusiaan itu sendiri).
Di bawah ini scene favorit saya. Ibu mereka meninggal, dan wasiatnya ingin dikebumikan seperti kepercayaan yang dianut ibunya, yakni dengan dibakar jasadnya. Maka pergilah mereka mencuri mayat ibunya yang sudah terkubur paginya karena kakek-nenek mereka tidak mengabulkan permintaan sang mendiang.
Mendengar mereka bernyanyi, seperti merayakan kehidupan. Oh ya, saya suka gaya berpakaian mereka.
Tampilkan postingan dengan label kematian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kematian. Tampilkan semua postingan
Jumat, 13 Januari 2017
Rabu, 01 Januari 2014
SURAT BUAT NUNU*
Label:
artikel siluman,
curhat picisan,
film,
kematian,
teman
Sudah tahun 2014, bagaimana perayaan tahun barumu? Petasan meledak dimana-mana, serasa berada di zona perang. Mungkin bagi banyak orang bermain petasan itu menyenangkan dan keren, membunyikan sesuatu sampai terdengar keras sampai mengganggu orang lain (yang tidak menyukainya), kebebasan itu keren dan hebat. Saya juga pernah melihat mobil-mobil kavaleri lewat di jalan raya, saya sedang melintas di sana, petugas yang berdiri di atasnya terlihat bangga. Itu terlihat keren, yah mungkin perang masih keren, walau pada kenyataannya perang adalah hal yang sudah kuno untuk dilakukan lagi.
Oh ya, maaf, saya memanggilmu dengan sapaan Nunu saja, saya orang Indonesia. Dalam Bahasa Indonesia, jarang ada kata yang mendampingkan dua huruf vokal, kau tidak keberatan kan? Bahasa Inggris saya juga jelek, jadi saya menulis surat ini dalam Bahasa Indonesia. Maaf! Lagipula mungkin kau tak akan menemukan surat ini.
Ada saatnya kita meninggalkan, ada saatnya kita akan tiba giliran untuk melepas.
Gordie Lachance : What's asshole about wanting to be with your friends?
Chris Chambers : It's asshole if your friends drag you down! You hang with us, you'll be just another wise guys with shit for brains.
Agak egois memang, tapi bagiku inilah dialog terbaik dari film Stand by Me ini. Karakter Chris Chambers begitu membekas di hati saya, saya merasa Gordhie Lachance hanya pencerita walau digambarkan dialah tokoh utama dan paling pintar di antara mereka berempat, tapi saya merasa Chris Chamberslah letak kekuatan cerita.
Musik instrumental yang mengiring film ini terkadang membuat saya menangis. Ada orang, yang baru sebulan berkenalan dengannya, tapi kau sudah rindu untuk selalu menengok gambar dirinya, menebak dari wajahnya, kira-kira apa yang sedang dikatakan oleh pikirannya saat itu. Mungkin saya kecanduan akan apa yang kulakukan ini, karena Rio** telah tiada sejak 20 tahun yang lalu. Apalagi kau, yang pernah bertemu dan berkawan baik dengannya. Lihat makna nama kalian, “sungai” dan “hembusan sejuk dari atas gunung”, seperti sebuah keajaiban, memang kalian dinasibkan bertemu. Betapa mudahnya dia bisa dirindukan dengan sangat hebat. Kita menjadi sulit memaafkan diri kita sendiri akan kepergiannya.
Apakah kau percaya pada konsep reinkarnasi? Saya bertanya walau banyak bilang kau penganut Budha. Apakah kau pernah mencari sesuatu, seseorang atau apapun itu yang baru lahir dan bertanya dalam hatimu “Kaukah itu, teman? Rio yang lahir kembali?” Saya bukan Budha, tapi saya pernah diam-diam berdoa kepada Tuhan jika Ayahku lahir kembali, saya ingin lahir lagi di janin istrinya kelak, saya ingin menjadi anaknya lagi. Tapi untuk orang seperti Rio, saya tidak bisa berharap banyak, dia terlalu berharga, jadi mungkin dia hanya datang satu kali di muka bumi ini. Saya hanya bisa menikmati karya-karyanya, membuka laptop dan mencari info tentangnya. Saya hanya bisa membaca bahwa dia membeli tanah 320 ha yang merupakan hutan, agar tidak ada pohon yang ditebang di sana. Saya manusia biasa, kita hania bisa menghidupkannya sebatas ide-ide, bagiku itulah wujud reinkarnasinya.
Saya pernah punya sabahat di SMP, saya memanggilnya Er. Mungkin Er adalah sahabat terbaik yang pernah saya punya. Untuk pertama kalinya saya bertemu seseorang menerima apa adanya saya. Bersahabat dengannya memunculkan diri saya yang sebenarnya, dan itu bertahan sampai sekarang. Perpisahan terjadi ketika hari pertama saya mengenakan rok abu-abu, kami berjanji bertemu di sekolah kami yang baru, kami akan memamerkan rok SMA satu sama lain. Tapi hari itu Er tidak datang. Saya sibuk sekolah dan jarang bertemu lagi dengannya. Er sudah menikah, terakhir bertemu dia sedang menggendong bayi perempuan berumur setahun, itu terjadi lima tahun yang lalu. Dia masih orang yang sama, tidak berubah sedikitpun, waktulah yang berubah. Dia tak mungkin mengajak saya lagi nonton film kartun minggu di rumahnya, tak mungkin lagi ada kegiatan manjat pagar sekolah untuk bolos. Terkadang rasanya ingin jadi seseorang yang tak peduli akan waktu. Namun sepertinya hanya orang gila yang tak peduli sudah berapa usianya, tak perlu menatap kalender sudah tanggal berapa hari ini.
Mimpi adalah hal yang membuatmu bergairah untuk hidup. Saya menemukannya kembali, seorang sahabat, rasa indahnya berbagi, suka, duka, rahasia muncul kembali. Tapi kesalahanku adalah menganggapnya Er, padahal mereka dua sosok yang berbeda. Saya menyesal, merasa bersalah, sehingga terkadang saya merasa pantas untuk diabaikan. Dia pernah menghiburku dengan kalimatnya “Sahabat tidak akan pergi kemana-mana!”. Dia sedang diculik oleh duka atau apapun itu, dia berjanji kembali. Tapi bagiku, perpisahan dengan Er membuatku sadar bahwa benar-benar tak ada yang abadi. Semua harus pergi, sahabat paling sejati bagimu adalah dirimu sendiri, yang selalu ada dan tak pernah pergi.
Saya harus merelakan semuanya pergi, membiarkan mereka hidup dengan jalan yang mereka mau, bertemu dengan orang-orang, entah itu yang lebih baik dariku atau orang yang malah melukainya dan justru itu yang baik untuknya. Dengan begitu dia bisa jadi lebih dewasa, jadi lebih kuat, lebih tegar dari biasanya, menjadi orang yang berbeda. Yah, berbeda dari yang dulu kita kenal, sehingga ketika kita bertemu kembali dengannya, kita merasa aneh karena harus ‘berkenalan’ lagi dengannya, ada fase hidupnya yang tidak kau tahu, kau tidak sedang bersamanya pada saat itu. Pembicaraan menjadi tidak nyambung, kau tiba-tiba terlihat bodoh karena selera humornya telah berbeda, gaya bercandanya tidak sama lagi. Kau tidak mengerti itu dan merasa tidak perlu berusaha untuk mengerti karena bagimu itu baik untuknya, membuka pikirannya terhadap banyak hal baru, bergaul dengan begitu banyak orang yang bisa memperkaya pikirannya.
Kita tak perlu bersusahpayah untuk mengenalnya kembali, jalan terbaik adalah melepasnya, membiarkannya datang dan pergi, ini bukan lagi tentang apa yang kau inginkan, tapi apa yang dia butuhkan. Itu jauh lebih baik daripada harus mengejar ketertinggalan agar bisa menjadi teman yang bisa memahaminya, itu melelahkan.
Terima kasih, surat ini telah jadi, walau mungkin kau tak akan membacanya, paling tidak saya bisa ingat bahwa saya pernah menulisnya. Terima kasih, Nuuu! Terima kasih, Rio!
* Keanu Reeves
**Rio berarti sungai dalam Bahasa Latin, beberapa teman dekat memanggilnya dengan nama tersebut selain dengan sapaan Riv.
Oh ya, maaf, saya memanggilmu dengan sapaan Nunu saja, saya orang Indonesia. Dalam Bahasa Indonesia, jarang ada kata yang mendampingkan dua huruf vokal, kau tidak keberatan kan? Bahasa Inggris saya juga jelek, jadi saya menulis surat ini dalam Bahasa Indonesia. Maaf! Lagipula mungkin kau tak akan menemukan surat ini.
Ada saatnya kita meninggalkan, ada saatnya kita akan tiba giliran untuk melepas.
Gordie Lachance : What's asshole about wanting to be with your friends?
Chris Chambers : It's asshole if your friends drag you down! You hang with us, you'll be just another wise guys with shit for brains.
Agak egois memang, tapi bagiku inilah dialog terbaik dari film Stand by Me ini. Karakter Chris Chambers begitu membekas di hati saya, saya merasa Gordhie Lachance hanya pencerita walau digambarkan dialah tokoh utama dan paling pintar di antara mereka berempat, tapi saya merasa Chris Chamberslah letak kekuatan cerita.
Musik instrumental yang mengiring film ini terkadang membuat saya menangis. Ada orang, yang baru sebulan berkenalan dengannya, tapi kau sudah rindu untuk selalu menengok gambar dirinya, menebak dari wajahnya, kira-kira apa yang sedang dikatakan oleh pikirannya saat itu. Mungkin saya kecanduan akan apa yang kulakukan ini, karena Rio** telah tiada sejak 20 tahun yang lalu. Apalagi kau, yang pernah bertemu dan berkawan baik dengannya. Lihat makna nama kalian, “sungai” dan “hembusan sejuk dari atas gunung”, seperti sebuah keajaiban, memang kalian dinasibkan bertemu. Betapa mudahnya dia bisa dirindukan dengan sangat hebat. Kita menjadi sulit memaafkan diri kita sendiri akan kepergiannya.
![]() |
Keanu Reeves & River Phoenix |
Apakah kau percaya pada konsep reinkarnasi? Saya bertanya walau banyak bilang kau penganut Budha. Apakah kau pernah mencari sesuatu, seseorang atau apapun itu yang baru lahir dan bertanya dalam hatimu “Kaukah itu, teman? Rio yang lahir kembali?” Saya bukan Budha, tapi saya pernah diam-diam berdoa kepada Tuhan jika Ayahku lahir kembali, saya ingin lahir lagi di janin istrinya kelak, saya ingin menjadi anaknya lagi. Tapi untuk orang seperti Rio, saya tidak bisa berharap banyak, dia terlalu berharga, jadi mungkin dia hanya datang satu kali di muka bumi ini. Saya hanya bisa menikmati karya-karyanya, membuka laptop dan mencari info tentangnya. Saya hanya bisa membaca bahwa dia membeli tanah 320 ha yang merupakan hutan, agar tidak ada pohon yang ditebang di sana. Saya manusia biasa, kita hania bisa menghidupkannya sebatas ide-ide, bagiku itulah wujud reinkarnasinya.
Saya pernah punya sabahat di SMP, saya memanggilnya Er. Mungkin Er adalah sahabat terbaik yang pernah saya punya. Untuk pertama kalinya saya bertemu seseorang menerima apa adanya saya. Bersahabat dengannya memunculkan diri saya yang sebenarnya, dan itu bertahan sampai sekarang. Perpisahan terjadi ketika hari pertama saya mengenakan rok abu-abu, kami berjanji bertemu di sekolah kami yang baru, kami akan memamerkan rok SMA satu sama lain. Tapi hari itu Er tidak datang. Saya sibuk sekolah dan jarang bertemu lagi dengannya. Er sudah menikah, terakhir bertemu dia sedang menggendong bayi perempuan berumur setahun, itu terjadi lima tahun yang lalu. Dia masih orang yang sama, tidak berubah sedikitpun, waktulah yang berubah. Dia tak mungkin mengajak saya lagi nonton film kartun minggu di rumahnya, tak mungkin lagi ada kegiatan manjat pagar sekolah untuk bolos. Terkadang rasanya ingin jadi seseorang yang tak peduli akan waktu. Namun sepertinya hanya orang gila yang tak peduli sudah berapa usianya, tak perlu menatap kalender sudah tanggal berapa hari ini.
Mimpi adalah hal yang membuatmu bergairah untuk hidup. Saya menemukannya kembali, seorang sahabat, rasa indahnya berbagi, suka, duka, rahasia muncul kembali. Tapi kesalahanku adalah menganggapnya Er, padahal mereka dua sosok yang berbeda. Saya menyesal, merasa bersalah, sehingga terkadang saya merasa pantas untuk diabaikan. Dia pernah menghiburku dengan kalimatnya “Sahabat tidak akan pergi kemana-mana!”. Dia sedang diculik oleh duka atau apapun itu, dia berjanji kembali. Tapi bagiku, perpisahan dengan Er membuatku sadar bahwa benar-benar tak ada yang abadi. Semua harus pergi, sahabat paling sejati bagimu adalah dirimu sendiri, yang selalu ada dan tak pernah pergi.
Saya harus merelakan semuanya pergi, membiarkan mereka hidup dengan jalan yang mereka mau, bertemu dengan orang-orang, entah itu yang lebih baik dariku atau orang yang malah melukainya dan justru itu yang baik untuknya. Dengan begitu dia bisa jadi lebih dewasa, jadi lebih kuat, lebih tegar dari biasanya, menjadi orang yang berbeda. Yah, berbeda dari yang dulu kita kenal, sehingga ketika kita bertemu kembali dengannya, kita merasa aneh karena harus ‘berkenalan’ lagi dengannya, ada fase hidupnya yang tidak kau tahu, kau tidak sedang bersamanya pada saat itu. Pembicaraan menjadi tidak nyambung, kau tiba-tiba terlihat bodoh karena selera humornya telah berbeda, gaya bercandanya tidak sama lagi. Kau tidak mengerti itu dan merasa tidak perlu berusaha untuk mengerti karena bagimu itu baik untuknya, membuka pikirannya terhadap banyak hal baru, bergaul dengan begitu banyak orang yang bisa memperkaya pikirannya.
Kita tak perlu bersusahpayah untuk mengenalnya kembali, jalan terbaik adalah melepasnya, membiarkannya datang dan pergi, ini bukan lagi tentang apa yang kau inginkan, tapi apa yang dia butuhkan. Itu jauh lebih baik daripada harus mengejar ketertinggalan agar bisa menjadi teman yang bisa memahaminya, itu melelahkan.
Terima kasih, surat ini telah jadi, walau mungkin kau tak akan membacanya, paling tidak saya bisa ingat bahwa saya pernah menulisnya. Terima kasih, Nuuu! Terima kasih, Rio!
* Keanu Reeves
**Rio berarti sungai dalam Bahasa Latin, beberapa teman dekat memanggilnya dengan nama tersebut selain dengan sapaan Riv.
Jumat, 13 Desember 2013
SWIMMING IN RIVER PHOENIX
Label:
curhat picisan,
film,
ideologi sotta',
kematian
![]() |
Kirain Kurt Cobain :3 |
Halloween 1993 mungkin akan menjadi salah satu Halloween yang tidak akan dilupakan. Bagaimana tidak, seorang pemuda sekarat di sebuah pesta seorang rekannya, pesta Johnny Depp di Viper Room. Dan saya baru menangisinya di tahun ini, tahun 2013, tepatnya dua pekan terakhir ini. Saya tidak bisa tidak sedih, seorang aktor yang begitu berbakat mati dalam usia yang sangat muda. Stand by Me rilis ketika saya baru lahir, dan kejadian naas itu terjadi ketika saya baru bisa membaca. Konon, sebelum datang ke pesta tersebut, River Phoenix memang jarang istirahat dan kurang tidur.
Bagaimana alurnya sehingga saya mengenal sosok ini? Banyak orang yang mengatakan bahwa Taylor Hanson remaja mirip dengan River Phoenix, matanya biru dengan rambut blonde. Saya penasaran, apa yang saya dapatkan hanya secuil. Nama keren nan puitik yang dimilikinya hanya terhubung kepada Keanu Reeves teman baiknya dan beberapa rock star, itu saja.
Dia lahir dari keluarga hippy sehingga waktu dia kecil sering berpindah-pindah tempat. Semenjak kecil dia sudah berusaha membantu keluarganya dengan menenteng gitar, bernyanyi bersama saudaranya di pertunjukan-pertunjukan kecil. River tidak pernah sekolah, tapi itu tak membuatnya menyesal. Sayangnya, ternyata bijak saja tidak cukup untuk menghadapi hidup apalagi bagi seorang aktor seperti dirinya. Bahkan Naomi Foner (screen writer Running on Empty) memberi River novel sebagai hadiah ulang tahun agar dia bisa membaca, mendapat sedikit edukasi dari bacaannya tersebut.
Tapi, tak ada yang bisa mengelak, aktingnya begitu memukau. Saya belum menonton semua filmnya, tapi lihatlah, River remaja jadi pusat perhatian di Stand by Me. Dia adalah “daya tarik” film ini, kita tidak bisa melepas pandangan kita terhadapnya. Chris Chambers, tokoh yang dia perankan, adalah ketua geng, cuek tapi perhatian terhadap temannya, tapi tiba-tiba begitu rapuh ketika dia bercerita kepada sahabatnya betapa dirinya dipandang remeh oleh lingkungan yang mencap keluarganya keluarga kriminal.
Kesalahanku adalah mengunduh versi instrumental lagu Stand by Me yang mengiring film ini, menyimpannya di memori hp, jika terdengar, saya dengan segera ingin menangis. Semua orang menyayangkan, tak ada yang tahu persis, mengapa River Phoenix yang dikenal sebagai pecinta hewan, vegetarian semenjak kecil (dari orang tuanya/keluarganya), sangat peduli lingkungan, pemalu, sensitif tetapi sangat sopan itu bisa kecanduan obat-obatan terlarang. Dia lihai menyembunyikan semuanya.
![]() |
unsmile |
Coba lihat gambar dirinya, jarang tersenyum. Di acara-acara besar, beberapa gadis meneriakkan namanya, tapi dia jarang melambaikan tangan ke arah mereka dan menuruti apa keinginan mereka. Dia bersemangat ketika wartawan menanyakan tentang filmnya, tapi dia akan salah tingkah jika tiba-tiba pertanyaan menyerempet ke hal-hal pribadi. Dia sangat pendiam, sepertinya dia tidak peduli, dia membiarkan orang berspekulasi tentang dirinya, dia tak perlu konfirmasi bahwa itu benar atau salah.
Apakah dia cukup kewalahan dengan tuntutan profesinya? Adakah perang dalam dirinya : apakah tetap akan jadi aktor atau berhenti dan konsentrasi hanya untuk bandnya yang bernama Aleka’s Attic? Adakah dia sosok yang merasa banyak terkungkung pada kebiasaan-kebiasaannya sejak kecil, setelah tumbuh dewasa merasa harus bebas, misal dengan meminum coke, mengonsumsi makanan yang punya unsur hewaniah dan mengonsumsi obat secara berlebihan? Ataukah semua itu pengaruh dari lingkungan tempat ‘kerja’nya dan dia masih rapuh untuk menghadapi itu karena dia masih ‘kecil’, masih sangat muda?
![]() |
bukan Leonardo Dicaprio, bukan Johnny Depp, bukan Andy Warhol |
Tidak keluarganya, tidak pula teman-temannya, apalagi penggemarnya yang tahu. Dia, sungai yang tak seorang pun bisa menyelaminya lebih dalam. Saya kemudian tercenung, mengapa seorang teman menamakan putra mereka yang lahir 4 tahun lalu dengan nama River. Kemudian saya hanya membayangkan seandainya dia masih hidup sampai sekarang, kita hanya bisa melihat ke orang-orang yang mirip dengannya dan membayangkan bahwa dia sudah setua itu jika saja dia masih hidup. Tapi tidak, dia tidak bisa tua, dia pergi terlalu muda.
Minggu, 04 Agustus 2013
Leaves From The Vine
Iroh muda sebenarnya adalah calon kuat untuk menjadi raja api, tapi setelah meninggalnya Lu Ten, dia merasa semuanya tak ada artinya lagi. Jadilah kedudukan raja diberikan kepada adiknya, Ozai. Di episode The Tales of Ba Sing Se, Paman Iroh mengucapkan selamat ulang tahun buat mendiang putranya. Sangat sedih ketika melihat Paman Iroh yang selalu bijak dan tersenyum tersebut
menyanyi, berlinang air mata mengenang Lu Ten sang putra yang meninggal
di medan perang.
nb : scene ini didedikasikan khusus buat mendiang Mako Iwamatsu yang menjadi pengisi suara Iroh.
- Leaves from the vine
- Falling so slow
- Like fragile, tiny shells
- Drifting in the foam
- Little soldier boy
- Come marching home
- Brave soldier boy
- Comes marching home
nb : scene ini didedikasikan khusus buat mendiang Mako Iwamatsu yang menjadi pengisi suara Iroh.
Minggu, 12 Agustus 2012
pindahan
Seorang teman pernah meminta tolong karena akunnya di hack oleh seseorang. Saya sebenarnya tak bisa banyak membantu maka saya hanya bisa merekomendasikan seorang teman yang lain, yang lebih ahli tentunya. Walau teman saya telah berusaha meraih kembali akun teman saya tersebut, ternyata tetap tak bisa diselamatkan. Entahlah, siapa yang usil atau (bisa saja) iri kepada beliau. Yang kutahu teman yang telah di hack akunnya tersebut adalah penulis yang lumayan produktif. Saya pun turut bersedih, banyak catatan-catatannya yang tersimpan dalam akunnya tersebut. Bagi penulis, tulisan-tulisan itu selayaknya anak-anak yang telah dia lahirkan, kira-kira begitulah rasanya. Karena dia menghubungi saya dari akun yang baru dibikinnya, maka yang bisa kulakukan hanya menghiburnya. Saya mengatakan padanya kalau dia tak boleh putus asa, musibah ini seharusnya jadi cambuk baginya untuk berkarya lebih baik lagi. Sama halnya ketika MULTIPLY mengumumkan akan tutup sebagai social-network mulai 1 Desember nanti. Ada percahan diriku yang tertinggal di sana. Ada celotehan-celotehan, bercandaan di kotak komen, saling teriak di guestbook. Tapi ya sudahlah, dari pihak MULTIPLY ingin mengubahnya jadi pasar, jadi yah hak mereka. Saya hanya berusaha menyelamatkan beberapa tulisan. Mohon maaf, saya malas mengeditnya! Berikut beberapa tulisan yang saya pindahkan dari sana...
HUJAN DAN LELAKI PENDONGENG
Nov 2, '08
130903
Kau… adalah lelaki pertama yang menyentuhku.Ingatkah kau? Tentang acara bangun dini hari kita. Menggelitik pipiku dengan kumis tipismu yang setiap jum’at kau bersihkan. Aku terbangun akibat gelinya. Bersama, kita melawan dinginnya suasana. Mempersiapkan diri menghadap Yang Maha Kuasa.Ingatkah kau? Dengan memendam kantukku kau memaksa mataku terbuka lebar melihat bintang-bintang yang sengaja begadang sampai dini hari demi untuk menyaksikan keromantisan kita berdua yang bergandengan mesra menuju rumah-Nya. “Lihat! Bintang saja berkerlap-kerlip malu memandang kita…” senyummu.Ingatkah kau? Saat semua orang memaksaku memerankan lakon seperti yang mereka inginkan : “Aku ingin melihat kau seperti orang lain!”. Kata-kata itu memborong habis telingaku. Saat orang-orang terdekatku tak bisa memilikiku dengan keGUEanku ada seseorang yang memproklamirkan kemaklumannya terhadap diriku. Itu kau…Ingatkah kau? Cara merayumu itu! Begadang kadang membuatmu lapar. Sesekali (bahkan sering kali) memaksamu menggombalku. Kau melingkarkan kedua tanganmu di leherku dan memohon : “Aku rindu kopi manismu!” atau “Nasi habis!”, lalu kau menyodorkan mie instan… Heh! Dasar!Ingatkah kau? Saat kita berboncengan menuju malam dan kau bernasehat : “Jangan pernah mau dibonceng sembarang lelaki!”.Tapi tidak bagi kau kan? Karena kau adalah lelaki sahabatku.
13 September 2003Entah, hari ini tanganku ringan memilih warna hitam sebagai atasan dan bawahanku. Aku tidak percaya pada firasat. Bukankah kau yang mengajarkan itu, wahai lelaki? Aku menungguimu di sini. Berharap kau bisa beristirahat dengan tenagamu yang tersisa.Aku kini setengah mati mengemis padamu… Istirahatlah! Istirahatlah dengan penjajahan jarum infus di tanganmu! Istirahatlah dengan masker tabung gas yang menopengimu! Istirahatlah dengan nyanyian suara tape dan bising ‘kotak ajaib’ para coass di ruang ICU ini. Istirahatlah! Kumohon….!Seandainya ada yang bisa meredam sakitmu selain tidur, maka kami akan mengusahakannya. Hatiku teriris melihat matamu yang bertempur melawan sakit. Perih… nyeri… seandainya bisa, bagilah rasa sakit itu kepadaku! Lelaki sahabatku, maaf! Aku tak bisa berbuat apa-apa selain mengemis agar kau beristirahat!
Ba’da DhuhurTidaaaaakkk…. Kau sudah istirahat, betul-betul istirahat! Aku hanya mengizinkanmu untuk tidur, bukan MATI….
14 September 2003Dari sore kemarin sampai sekarang, lihatlah aku. Mataku seakan tak pernah habis-habisnya mempunyai persediaan air mata. Air mataku sudah menjadi mata air, selalu menyeruak keluar untuk tumpah. Mataku tak punya ruang kosong lagi untuk air mata. Mataku telah dipenuhi oleh kesedihan akan istirahatmu! Kau kejam! Saya dari kemarin duduk di sini memandangmu dengan mata bengkak, sedangkan kau selalu membalasnya dengan senyum. Mengapa kali ini kau tidak memaklumiku. Kau kejaaaammm! Saya ingin membencimu, tapi tak bisa. Tak ada stok dendam untukmu di hatiku. Yang ada hanya cinta.Saya tak bisa membalas dendamku kecuali hanya dengan membalas senyummu dengan satu kecupan….Hah… ternyata aku belum puas. Senyummu itu…. terlalu kejam, terlalu tega! Kupeluk dirimu, mencoba membisikkan sebuah nada sinis “Kau kejam!”Kupejamkan mataku, merasakan terakhir kalinya bersentuhan denganmu. Izinkan aku menunggu kebahagiaan dari pelukan ini! Izinkan aku bahagia sejenak agar aku kuat menghadapi kengerian hidup tanpamu…Sial! Tak terbit jua kebahagiaan itu, yang ada tetaplah air mata!Dan kau… kau masih tersenyum… Kau kejaaaammmm!16 September 2003Dengan peci hitammu, mengenakan baju koko hijau hadiah dari seorang anak laki-lakimu, dan tentu saja, masih dengan senyummu itu….Oh… ternyata kau datang menjawab gerutu : “kau kejam!”-ku kemarin.Senyummu menjelaskan suatu kebahagiaan, bahwa setelah orang mati akibat sakit maka ada kenikmatan. Seperti halnya ibu yang baru saja melahirkan, tersenyum bahagia saat mendengar bayinya pertama kali menangis. Sakit dan nikmat ternyata hanya berbeda sepersekian detik saja. Tak ada kata-kata, karena senyummu sudah mengungkapkan semuanya…Senyummu buyar, wajahmu hilang, bayang-bayangmu samar… ternyata hanya mimpi…Terima kasih lelaki sahabatku atas semua jawaban dan pengakuan yang kau lakukan. Terima kasih atas kedatanganmu menjawab bisikanku tempo hari…Terima kasih Bapak!Lelaki sahabatku selalu tersenyum kepadaku lewat matanya : “berbuat baiklah… dan lupakan!”“Lelaki sahabatku, mataku sesak akan air mata saat mengingatmu. Selalu saja begitu…”
KAPAN BUKU KEEMPAT?
Aug 25, '08Setelah lama ditunggu-tunggu dan menonton episode-episode yang diulang-ulang terus akhirnya GlobalTV menayangkan episode baru AVATAR, Buku Ketiga : FIRE (16 – 18 Agustus 2008). Hal yang mengagetkanku, ternyata Pangeran Zuko selain cucu dari Raja Zousin yang jahat juga merupakan cucu Avatar Roku dari ibunya. Sisi baik dan sisi buruknya terus berperang dalam dirinya, mengantarnya menjadi seorang pelarian di suku pengendali tanah, tentu saja ditemani oleh sang paman. Jadi hal yang wajar jika selama cerita dia malah menganggap dirinya seorang yang abu-abu tak beridentitas.Avatar Roku dan Raja Zousin sewaktu muda memang bersahabat sekaligus satu perguruan, namun visilah yang membuat mereka berpisah. Setelah mereka tua, walaupun terus bermusuhan, mereka berusaha saling mendekatkan dengan cara mengawinkan anak mereka. Pangeran Ozai (Raja Api : ayah dari Pangeran Zuko) akhirnya beristrikan anak dari Avatar Roku yang mempunyai hati yang berkebalikan dari dirinya. Dari mereka juga lahir Putri Azula, adik dari Zuko. Azula yang mewarisi sifat ayahnya, sedangkan Zuko karena selalu lebih dekat dengan ibunya akhirnya dianggap pengecut karena melanggar sebuah peraturan kerajaan. Selain berakibat luka permanen di wajahnya, Zuko juga disanksi untuk menjauh dari Kerajaan Api sekaligus menangkap Avatar Aang.Saya juga kini tahu mengapa Iroh (Paman Zuko) juga mendukung keponakannya untuk tidak terlalu terobsesi memburu Avatar Aang, karena dia satu-satunya yang tahu kalau Zuko ditakdirkan untuk membantu Aang, sang musuh.Dan inilah yang paling mengejutkanku….:ZUKO yang selama ini jadi musuh AANG akan jadi guru pengendali apinya….WOOOO…. Nggak nyangka…..!!!!Memang Azula lebih hebat dari Zuko, tapi Zuko sudah mempelajari mengendalikan kilat diajari oleh Iroh. Selain itu, di episode baru Saka si pria boomerang, dikarenakan harus menyamar dan berbaur menjadi suku pengendali api mengantarkannya bertumbuh menjadi si ahli pedang. Aang juga jadi banyak tahu tentang negara api karena dia tak tahu pakaian pengendali api yang dikenakannya adalah pakaian sekolah calon pengendali api. Di terlantar di sekolah itu. Hahahahah!Penyamaran juga mengantarkan Katara bertemu Nenek Hama yang ternyata sedang menyamar juga. Dia sesungguhnya sewaktu muda adalah seorang tahanan perang, asli suku air. Hanya dialah yang berhasil meloloskan diri dari penjara dengan ilmu baru ciptaannya : mengendalikan darah (darah : berelemen air). Dia berhasil lolos karena sanggup menaklukkan penjaga penjara dengan mengendalikan darahnya hingga tak berkutik lagi. Katara mewarisi ilmunya, namun sayang hanya bisa digunakan pada saat bulan purnama saja. Toph, si buta juga kini bisa mengendalikan metal dan tanah luar angkasa yang digunakan negara api sebagai senjata untuk memerangi suku lain.Tidak sabaran mau lihat kelanjutannya… yah… wajar saja lama baru di putar episode barunya. Selain karena alasan komersil (harga) juga karena di NICKtv AVATAR diputarnya sekali seminggu, sedangkan di Indonesia tiap hari, jadi harus nunggu lama kalau mau lihat episode yang barunya…Kemarin coba browsing… dapat beberapa gambar aneh-anehnya Avatar, salah satunya yang ini… :Saya dapat dari salah satu web diskusi sesama penyuka Avatar. Mereka membayangkan jika Katara di kemudian hari ‘jadi’ dengan AANG atau ZUKO. Hi…. !
CANGKANGKU SAYANG
Jul 26, '08Siput mengejekku, "tak pernah ada penelitian bahkan dongeng sekalipun Badak memakai cangkang..." Ya, tapi inilah yang terjadi. Si Badak gila ini punya cangkang, spesies baru. Saya balik mengejeknya "kok Siput tak pakai cangkang, nanti lu dipecat jadi Siput baru tauk rasa lo..." Siput hanya senyum-senyum saja.
Memang dia malas mencari rumahnya karena dia tak suka memakai cangkang. Ceritanya Siput lagi bermetamorfosis menjadi seorang wanita yang feminin, menjadi ROKER sejati (roker : pemakai rok). Dia beranggapan yang memakai cangkang terkesan sportif dan tomboy. Ah... gak juga (dik!). Sudah banyak kok tawaran-tawaran model cangkang yang feminin. Tuan Putri di rumahku saja tertarik mau membeli sebuah cangkang padahal dia 'feminin' sekali. Barang-barang yang dibawanya dengan tangannya membuat pundaknya sakit. Dan itulah salah satu penyebabnya saya memutuskan untuk bercangkang, tidak membuat tangan, lengan, pundak sakit sebelah.
Tawaran untuk memakai cangkang sebenarnya datang sejak SD dulu. Kepsekku, Pung Uleng yang menyarankannya. Saya suka bawa buku banyak (baik untuk betul-betul dipelajari maupun hanya untuk sok belaka). Jadi, guruku yang paling baik di dunia itu menawariku untuk memakai cangkang. Dia memperlihatkan sebuah literatur yang memaparkan bahwa cangkang lebih sehat daripada tas-tas model lainnya, terutama untuk kesehatan punggung. Mulai sejak itu saya mencintai cangkangku. Walau sudah beberapa kali berganti cangkang, adaptasi terhadap setiap cangkang baruku tak membuatku untuk segera bosan dan meninggalkannya. Untuk pertama kalinya, cangkangku yang sekarang adalah pilihanku, sesuai dengan warna favoritku, hitam.
'Cangkang...', sebenarnya itu teriakan dari salah seorang teman sefakultasku, Rieske jika memanggil saya. Katanya kalau tidak pakai cangkang maka saya akan dipanggil 'Celengan'. Saya akan selalu melekatkan cangkangku pada diriku karena kalau tidak... Gara-gara cangkang juga, Basman (Betmen, begitu kami sering memanggilnya) menyapaku dengan panggilan : "Oe... Kura-Kura Ninja!"
Cangkang, dia mengingatkanku pada teman-teman SMA sesama pemakai cangkang dengan celotehan : "Mau ke Padepokan mana Kisanak?", seakan-akan kami adalah tokoh serial silat jawa semisal Wiro Sableng. Hehehe!
Cangkangku sayang....
NB : Tulisan ini tidak penting sekali (dik?). Ya, memang karena hanya rindu teman-teman SMA saja. Sudah lama kita tidak berkumpul lagi untuk bernostalgia, saling maccalla satu sama lain.
"Mau ke Padepokan mana Kisanak?", sapaan ini membuat Andi, salah satu teman kami menyukai nama barunya : KENDI. Sok jawa (dik?)
HUJAN DAN LELAKI PENDONGENG
Nov 2, '08
Hujan mengantarkanku pada kenangan bersama seorang teman sedolanan yang paling pertama mengajakku berhujan-hujanan. Dia melebarkan tangannya, menyambutku bergabung dengannya untuk merasakan ketukan-ketukan air hujan yang menyasar ke dirinya.
Ajakkannya saya tolak, betapa sakitnya memikirkan dikenai serangan peluru air yang banyak. Maka dia sendiri yang akan menarikku, memelukku di tengah air yang terus menumpahi… ‘jangan takut, saya melindungimu! Ini hanya butuh pembiasaan!’. Sambil memejamkan mata dia menengadah ke atas, setengah mati bernafas karena ruang kosong telah disesaki air. Dan saat dia merasakan lengan kecilku meregang di pinggangnya, matanya berkata menunduk ke wajahku ‘nah, nggak apa-apa kan?’
Seketika… kami menari persembahan kepada langit agar hujan tak mereda. Hujan belum berhenti, namun pesta-hujan dihentikan oleh kemarahan Mak kepada kami, terutama terhadap dia yang telah memprovokasi ‘Adikmu kau ajak juga! Bagaimana kalau kalian sakit!’ tegur Mak sambil menyelimutiku…
Setelahnya kami jarang berpesta-hujan lagi karena menghindari Mak marah. Namun, kami akan bertemu dengan mereka lewat jendela yang belum bisa kugapai. Maka dia akan mendorongkanku sebuah sofa ruang tamu agar wajahku dan wajahnya bisa berdampingan melihat hujan. Kepadaku dia berdongeng, tentang kekacauan yang terjadi di langit. Terjadilah perang yang dipersenjatai cahaya yang bernama kilat dan berbunyi guntur. Maka wanita dan anak-anak yang ada di negeri awan menangis sejadi-jadinya agar pihak yang berperang berdamai. Akan ada cahaya SELAMAT DATANG warna-warni berpendar dari perayaan kedamaian setelah perang usai. Lingkaran itu dinamai Pelangi…
Naluri kanak-kanakku berimajinasi, menggambar dengan jari telunjukku sebuah wajah gadis kecil kumiripkan dengan diriku di jendela yang dilapisi titik-titik air, kunamai ‘lukisan air’, dan kutoleh dirinya sedang menulis namanya diekori nama Bapak terkasih… Dia menyadari mataku mengarah kepadanya. Dia menghentikannya karena dia selalu malu memperlihatkan tulisannya kepada orang lain. Dia mengalihkan suasana dengan menunjuk ke gambarku. ‘Ada yang kurang’ katanya, kemudian dia membentuk dua buah tanduk mengarah ke bawah di antara bibir sang gadis. ‘Kamu kan bergigi gingsul! Nanti kamu jadi drakulaaaaa…!’ dia selalu mendongeng anak kecil yang bergingsul akan jadi drakula dewasanya. Dia tersenyum menang menampakkan lesung pipinya, berhasil mengelabuiku agar dia tak tenggelam dalam rasa malu karena tulisannya. Kugebuki dia, tapi dia tetap menertawaiku…
‘Kau, punya lesung pipi. Kau akan jadi rembulan karena punya banyak bekas luka jatuh di wajahmu. Bulan kan jelek seperti mukamu…’ balasku… Kami akan terus bertengkar sampai suara Mak meleraikan kami dari arah dapur. =)
ZUTARA
Oct 21, '08Agak kecewa tau kalau Katara jadian ma Aang, banyak fans yang lebih suka jika Katara dengan Zuko saja. Tapi bingung mau jadi apa nanti? Satu pengendali air satunya pengendali api. Mungkin hal itu semacam kejutan, seperti surprisenya bahwa buyut Zuko dari garis keturunan ibunya adalah Avatar Roku yang merupakan sahabat lama sekaligus musuh Kakeknya dari Ayahnya. Bisa-bisa saja ZUTARA benar-benar terjadi tapi yah penggemar Avatar bayangkan sendiri-sendirilah…. Hehehe!
Saya mengkhayalkan…, saat dunia telah damai tak ada perang lagi, Zuko menyatakan perasaannya dan berjanji menikahi Katara. Pernyataan cinta Zuko membuat Katara sadar bahwa perasaannya kepada Aang hanya sebatas sebagai kakak saja. Zuko pun punya rencana untuk keluar dari lingkup kerajaan. Tahta dia serahkan kepada Aang yang memang dia rasakan pantas untuk memimpin kerajaan api. Zuko punya ide untuk membuat usaha kedai teh bersama Katara, tentu saja disertai sang ahlinya Iroh sang Paman tercinta. Zuko punya kekuatan api untuk membuat air hangat, ada si pengendali air dan si pemilih teh… Lengkap sudah! Sesekali Aang bertandang ke sana...
Trus… Aang ma sapa dong? Sama Toph ajah! Hehehehe!
BEPPA KURASSARA*
Aug 28, '11
Jika sudah kepepet menjelang lebaran kayak gini, kue sederhana ini bisa jadi alternatif solusi. Performancenya mirip Kue Kurma, kue kering yang dioven khas bugis. Kalau Kue Kurma, adonan (polos) yang sudah masak dicemplungkan ke dalam gula pasir yang sudah dipanaskan dan setelah itu diberi kacang yang digiling kasar (bisa diganti wijen) sebagai hiasan luar.
Nah, kalau kue yang satu ini (entah apa nama resminya, saya tak tahu juga asal-usulnya), kita cukup membeli biskuit susu yang berbentuk bulat, kemudian dibelah menjadi dua bagian yang sama. Seperti Kue Kurma, biskuit ini kemudian dicemplungkan ke dalam gula pasir yang sudah dipanaskan (warna sudah menjadi merah tua). Kemudian angkat ke wadah yang sudah ditaburi kacang yang digiling kasar, lalu balik agar bagian atas juga tertempeli kacang...
Dana yang dikeluarkan jauh lebih murah dibandingkan Kue Kurma, biskuit yang biasa kami pakai di rumah itu biskuit merk PIRAMIDA buatan Makassar, harganya 2500 per bungkus. Satu bungkus bisa jadi satu toples sedang.
Sekian, moga bermanfaat. Salam KUTTU! =P
*"Kue Malas-malasan", saya menamainya demikian.
MUSIM WOTA TELAH KEMBALI
Jun 6, '12
Setelah akhir-akhir ini Indonesia penuh akan hal-hal berbau Korea, tiba-tiba beberapa bulan lalu melihat iklan POCARI SWEAT, jinglenya kok Bahasa Jepang yah? Tapi modelnya orang Indonesia, bukan seperti iklan versi Aelke Mariska, yang ini rame kayak girl band. Akhirnya nyari tahu, mereka adalah JKT48 yang merupakan 'sister' dari AKB48.
Akhirnya, kembali mengjepang setelah lama tak mendengar hal-hal berbau Jepang. Si DOKKUN Nishikido Ryo, apa kabarmu sekarang? Hiks...
Saya sangat mengakui ide cerdas Yasushi Akimoto ini, padahal yang dikerjakannya bisa dibilang mencontek apa yang telah dilakukan Johnny Kitagawa yang lebih cenderung mengumpulkan model dengan berbagai macam talent untuk dimanaje lebih matang. Oh yah, AKB sendiri adalah akronim dari AKIHABARA. Yasushi Akimoto memang cerdik memilih sasaran (tempat) pasar karena Akibahara adalah pusat elektronik, budaya populer, anime yang ada di Tokyo.
AKB48 adalah group idola wanita, tapi tak ada halangan kan untuk saya menyukainya? Saya suka lagu-lagunya, mereka yang ceria dan meriah, begitulah mereka disetting. Melihat mereka, kita seperti melihat karakter-karakter komik yang berwujud manusia. Tinggi, imut, identik dengan seifuku yang keseringan 'rok pendek' dengan berbagai macam tatanan rambut. Coba lihat video live mereka yang bertebaran, yang nonton dan berseru-seru pas mereka nyanyi tuh laki-laki dewasa, mungkin penyuka komik, game, anime, penggemar cosplay atau hal-hal yang berbau Jepang sering diistilahkan dengan sebutan WOTA.
Dan yang paling saya suka adalah mereka pede dengan yaeba (gigi taring yang gingsul) mereka. Saya juga gingsul taring, auuuuuuuuuummmm >.<. Kalau beberapa tahun terakhir, abege-abege suka masang kawat gigi entah itu sekedar gaya atau untuk benar-benar keindahan gigi mereka, di Jepang lain lagi. Gigi gingsul justru sesuatu trend, bahkan ada yang sengaja membayar mahal demi untuk menggingsulkan giginya. (menggingsulkan, istilah macam apa ini? hahaha). Tapi AKB48 masih dipercaya kalau mereka tidak terlalu mengandalkan operasi plastik untuk memperbaiki penampilan seperti yang dilakukan banyak girl band Korea. Ada mungkin satu-dua orang tapi gak separah yang terjadi di Korea sana.
Mereka terbilang muda, mungkin paling tua 20anlah, jadi nda usah susah-susah untuk sok cute. Entahlah, saya melihat AKB48 tampil apa adanya, mungkin itu yang mbikin saya tidak antusias menggilai budaya Pop Korea. Oh yah, tiap tahun mereka menambah personil, hasil audisi. Jadi mereka banyak, mungkin ada kira-kira seratusanlah, yang kemudian terbagi ke beberapa unit AKB48 seperti Baby Blossom, French Kiss, Honegami, dan masih banyak lainnya.
Ada bagusnya juga, jadi kalau ada yang nda bisa hadir misalnya lagi sakit parah pan masih ada yang lainnya bisa mengisi. Tapi tiap orang pastilah kecewa kalau oshimen (andalan) mereka gak hadir performance. Oh yah, ternyata mereka tak hanya nyanyi doang, mereka juga punya show sendiri, teater sendiri. Itulah, mengapa banyak wota yang tak suka AKB48 disebut sebagai girl band, karena mereka bukan hanya sekedar band, karena mereka lebih ke IDOL GROUP, nah catet tuh!
Yang paling membedakan mereka dengan group lainnya adalah setelah selesai show, shakehand (jabat tangan) adalah jadwal wajib yang harus dilaksanakan para member AKB48 kepada penggemarnya karena konsep group ini adalah "idola yang dapat anda jumpai setiap hari”, jadi artis dan penggemar tidak ada batas, mereka saling support. So, gak ada yang istilah jaim-jaiman "lu hanya penggemar" karena mereka 'bertumbuh dengan fans'.
Saya sih senang saja, akhirnya ada hal-hal yang berbau Jepang yang bisa dinikmati lagi karena maaf saya tidak terlalu suka dengan Korea. Saya tak suka dramanya yang 'gila' (over) akan romantis, gayanya begitu saja, rambut mereka kurang eksplorasi. Di Jepang kan ada gaya harajuku, rambutnya bisa lebih ngembang gak dibikin luruuuus melulu. Ehehehe, pokoknya komik banget. Arigatou, Mr. Yasushi Akimoto!
Dengar mereka kayak dengar soundtrack animasi Jepang yang sering diputar di tivi cam SAMURAI X, NARUTO, INUYASHA, dkknya. Eheheheh. Kadang gak bisa tidur karena dengar mereka di laptopku, gak jadi ngantuk gara-gara ketularan keceriaan mereka, yah baguslah, bisa buat panen ide. Sudah hampir jam tiga pagi, padahal besok maunya ingin ikut pelatihan singkat, ada teman yang ngajak, lihat nanti deh kalau bisa yah ikut kalau ngantuk yah lebih baik tiduuuuuur! :P
Kostum favorit saya, seifuku lagu HEBI ROTESHON
(atau HEAVY ROTATION)
padu padan jas militer, dan ey lihat roknya
seperti dari kain perca yang disatukan
Langganan:
Postingan (Atom)