Orang orang negatif tidak semuanya mengambil pilihan terburuk
Orang orang positif tidak semuanya mudah bahagia dengan pilihan yang dipilih.
Selasa, 26 April 2016
Kamis, 21 April 2016
Rahasia Kecil Bernama AURORA
Label:
musik
“Ingin kubisikkan sebuah rahasia untukmu, segeralah buka youtube, dengarkan seorang gadis bernama Aurora yang membangunkan sebuah dongeng untukmu, lewat suara dan musiknya!”
Baru dua hari berkenalan dengan album All My Demons Greeting Me as a Friend (Maret - 2016), otak rasanya ingin melompat dari tempatnya dan berjalan, membisikkan ke telinga semua orang kalimat pembuka tulisan saya tadi. Aurora Aksnes, nama lengkapnya, gadis muda berasal dari Norwegia . Yah, dia rahasia bagi orang-orang yang telah mendengarnya, sayang sekali jika musiknya telah mainstream sekelas Sia atau Lorde.
Tidak, tidak sampai harus membandingkannya dengan dua orang penampil yang duluan lahir di kancah musik Internasional, karena sebenarnya penggemar berat Bob Dylan dan Leonard Cohen ini sedikit pemalu ketika tampil di depan panggung. Dia agak kikuk ketika telah sampai pada akhir lagu dan harus menyapa penonton sebagai pengantar ke lagu selanjutnya. Tapi, jangan khawatir, suasana akan mencair lagi saat lagu selanjutnya dimulai. Ketika musik dimulai, jangan sampai Anda melewatkan aksi teatrikal kecilnya. Mimik wajahnya akan berubah lengkap dengan gerakan kontemporer sederhana yang dibuatnya, yang mengingatkan saya akan Björk.
Gadis ini, membuatkan kita dongeng-dongeng kelam ala Tim Burton. Ketika musik mulai mengalir, ada sosok diri kita, sendirian terdampar di sebuah kegelapan. Kegelapan yang agak menakutkan tapi justru membuat penasaran, memunculkan semangat untuk segera berdiri kemudian melangkah. Suara uniknya akan menuntun tangan-tangan kita meraba sekeliling, kita akan menemukan sesuatu, mungkin itu daun, tapi kemudian kita justru takut daun itu menampar tangan kita.
Ada ketidakpuasan jika perjalanannya hanya sampai di sini saja, suaranya akan tetap menuntun lebih jauh lagi, mengenal hal-hal baru. Membuat kita asing pada apa-apa yang sebenarnya kita kenal. Begitulah, Aurora mengundang kita masuk dan mengenal lebih jauh lagi dunia yang telah dibuatnya.
*Trims untuk Kang Jalu Sindentosca yang telah mengenalkan Aurora kepada saya :)
Rabu, 20 April 2016
catatan penutup
Tulisan-tulisan di blog ini sebenarnya tak dihapus, hanya
tersimpan sebagai draft. Tulisan-tulisan tersebut tersebut tetap milik saya,
saya tidak akan menyangkalnya kalau saya pernah menulis demikian. Hanya saja
karena bukan hanya satu orang yang telah tersinggung dengan tulisan-tulisan
saya, dulu juga pernah ada yang kejadian serupa makanya saya sembunyikan saja
agar saya sadar, sebenarnya tulisan semacam itu mungkin hanyalah sampah, karena
bikin orang tersinggung, menebarkan banyak aura-negatif, kebencian, tidak ada
gunanya lagi bikin yang begitu lagi karena sudah ada orang yang tersakiti,
bahkan ada pihak yang telah merasa dibully (walau sebenarnya saya bukan orang
yang sangat setuju dengan anti-bullying), bahkan mungkin sudah di printscreen
dan disave baik-baik sebagai bukti.
Tersinggung ataupun tidak, itu pilihan bagi yang membaca.
Jika ada yang komplain, tersinggung, komen langsung di bawahnya dan perhatikan
tagnya, apakah ini curhatan semata atau sudah tercampur dengan fiksi yang saya
buat-buat, saya hanya seorang pengarang (bukan penulis), yang menumpahkan
‘eksperimen’ perasaan saya di sini. Seperti yang saya katakan tadi, jika ada
yang menyatakan dirinya tersinggung, sesegera mungkin saya minta maaf. Dimaafkan
atau tidak itu bukan urusan saya...
Jika saya suka pada seseorang, benci, tersinggung, bosan
dengan seseorang, saya akan bilang langsung ke DMnya, sms ke dia atau lewat
apapun itu, termasuk ketemu langsung. Tapi jika itu sudah ‘bercampur’ dengan
ha-hal yang kukarang-karang (karena saya hanya pengarang, bukan penulis, penulis
butuh riset, pengarang hanya butuh hayalan), saya hanya akan posting di sini.
Tidak perlu berlindung pada quote-quote Bahasa Inggris untuk
meyakinkan saya dan diri Anda bahwa Anda tersakiti dengan tulisan yang saya
posting di sini. Saya sudah minta maaf, jadi postingan kali ini tidak untuk
menghamba memohon dimaafkan. Saya juga malas membujuk orang untuk memaafkan
saya.
“Dewasamako, jadi ndak usahmi dibujuk.”
Dan satu hal paling penting dari kejadian ini, kalau Anda
bosan ma orang lain, bilang langsung ke orangnya, jadi orang itu gak usah lagi
caper ke Anda, jadi Anda gak perlu ngeluh “kenapa ini orang caper sekali ma
saya?”, karena dia sudah tahu dia tidak penting lagi, bahkan rasanya lega,
tidak usah berharap-harap lagi pengen ketemu lagi, pengen tahu buku apalagi
yang Anda baca sekarang-sekarang ini.
Sekian.
Senin, 11 April 2016
Maaf!
Di sini mungkin (akan) senyap, di sini sudah jadi kuburan maya(t) dan tak perlu ada lagi yang diziarahi karena postingan sebelumnya pun sudah saya tiadakan.
Saya tidak tahu kapan bisa posting lagi. Saya pikir baiknya saya ndak posting lagi di sini karena telah menyinggung orang, saya tidak tahu sampai kapan akan membenci kegiatan tulis-menulis blog ini.
Terima kasih.
Saya tidak tahu kapan bisa posting lagi. Saya pikir baiknya saya ndak posting lagi di sini karena telah menyinggung orang, saya tidak tahu sampai kapan akan membenci kegiatan tulis-menulis blog ini.
Terima kasih.
Minggu, 03 April 2016
Sule - Kesempurnaan Cinta (cover)
Label:
musik
Lagunya Rizky Fabian dicover ma bapaknya sendiri, terdengar lebih keren, \m/ yang aransemen keren banget. Dari dulu percaya Sule ini komedian yang low profile dan multi-talent, suaranya gak jelek kalau nyanyi di OVJ.
ditumpuk
Label:
buku,
curhat picisan,
keluarga,
neting
Buku yang judulnya tak diperlihatkan itu adalah buku yang kubeli dari bulan satu, dan belum dibaca sampai sekarang. Makin hari makin malas membaca. Di rumahku ada tiga orang yang suka menumpuk bahan bacaan, minimal dua kali dalam setahun Mak mengharuskan kami memilih mana yang harus dibuang dan disimpan. Bagi kami sih semuanya penting, tapi daripada Mak marahmarah, jadi biarlah... sedih. Mak bilang, buku hanya sekali dibaca, setelah itu tak ada gunanya lagi, hanya menuhin ruangan saja.
Buku tidak ada apaapanya sampai dibaca, bacaan dan pengetahuan pun tak ada apa-apanya jika tidak diaplikasikan ke kehidupan seharihari. Tanteku yang dari kampung akan tertawa mengejek saya seandainya bukubuku di foto tersebut buku resep memasak atau berkebun, karena saya payah dalam memasak dan Bapak dan Mak saya bukan lagi ''keturunan petani'' yang suka bercocoktanam, mereka guru dan pedagang.
Tante saya pernah bilang kalau kami ini, anaana' monri e*, tidak tahu apaapa selain sekolah, buku dan belajar. Dia pernah bilang kepada kami, mukaaalaa sikolama'tu!**
Ada benarnya, kami mah apa atuh, hanya budakbudak ilmu pengetahuan semata.
*anak zaman sekarang
**saya hanya kalah sekolah dari kalian semua
Langganan:
Postingan (Atom)