"I don't eat meat, my friend to" |
Saya bukan penggemar garis keras Morrissey, tapi saya menikmati beberapa lagunya. Suatu hari yang suntuk, tiba-tiba mendengar Everyday Is Like Sunday via laptop, padahal sedang mengerjakan sesuatu. Dalam hati, ingin teriak, “Ha, lagu apaaaa ini? Kenapa baru kudengar padahal sudah lama berdiam di hard diskku?” Saya ‘kecanduan’ mendengarnya.
Besok-besoknya, buka youtube, cari video, sapa tahu lagu ini punya video klip, dan voila, benar dugaanku. Video ini serupa kampanye vegetarian. Saya bukan vegetarian, tapi saya menghargai pendapat mereka.
Mereka tidak makan daging dan memakai produk apapun yang terbuat dari bagian tubuh hewan, bahkan termasuk madu. Mereka berangkat dari beragam alasan, ada yang menurut mereka membunuh hewan adalah hal kejam bagi mereka, tapi apakah membunuh tumbuhan tidak kejam?
Belum ada yang membuktikan bahwa tanaman juga punya hati dan bisa merasakan sakit mereka tak punya wajah untuk mengekspresikannya dengan eksplisit kepada kita. Tapi kalau memang iya, membunuh tanaman juga bisa dikatakan kejam ya! Hahaha, kita hanya minum air saja, begitu?
Ada juga yang mengatakan bahwa kita berlaku sewenang-wenang kepada hewan, kita memberinya makan segala rupa agar mereka gemuk, agar setelahnya bisa mengenyangkan yang memakannya. Kita tidak bisa menjamin lagi, ada tumbuhan di dunia ini tak dihuni oleh zat kimia yang berbahaya jika dikonsumsi, seperti pupuk dan pestisida.
Nah, biasanya mereka ini termasuk vegetarian yang peduli akan kesehatan, sebisa mungkin terhindar dari kanker, kolestrol dan sebagainya. Biasanya, mereka punya ladang sendiri untuk ditanami tumbuhan yang mereka konsumsi sehari-hari, dibiarkan tumbuh dengan normal tanpa bantuan zat kimia.
Saya jadi ingat, perbincangan saya dengan istri seorang guru SMA saya saat jam istirahat. Saya berterus terang, penasaran akan rahasia di balik penampilan guru saya itu, wajahnya cemerlang dan mulus. Istrinya kemudian bercerita bahwa suaminya hanya makan sayur dan nasi, tidak memakan ikan dan daging. Dialah vegetarian pertama yang kukenal, guru fisika saya di SMA, bahkan saya belum tahu kalau gaya hidup tersebut punya nama.
Tapi, sudahlah, jangan terlalu menghiraukan perdebatan tadi, semua itu hanya isi kepalaku. Yang jadi pokok tulisan ini adalah siapa gadis muda yang agak tomboy, yang menjadi model video klip Everyday Is Like Sunday ini? Dengan style ala remaja 80an dia terlihat cantik, tapi dengan gayanya membuatnya terlihat ‘handsome’ sekaligus. Siapa dia? Siapa dia? Siaaaapaaa dia???
Oh, namanya Lucette Henderson. Coba menelusuri dunia maya lagi, siapa gerangan Lucette Henderson ini? Aktriskah dia? Apa saja judul film yang pernah dia mainkan di dalamnya? Saya tak mendapatkan apa-apa selain milis-milis penggemar Morrissey yang juga tidak tahu banyak tentangnya. Ternyata, Lucette Henderson ini bukanlah seorang publik figur, dia hanyalah seorang penggemar Morrissey yang terpilih untuk membintangi klip Moz (sapaan penggemar kepada Morrissey) yang satu ini. Konon, sekarang dia menjadi guru di Manchester.
Lucette ini bikin saya kangen berambut pendek, memanjangkan rambut membuat sisir jadi galak, mungkin rambut dikiranya musuh. Saya tidak percaya pada shampo apapun, yang jelas sisir-sisir itu kejam. Rambut yang seharusnya tergerai di kepala begitu banyak terkulai di lantai, saya tak suka itu. Baiklah, keputusan tetap ada pada saya… Ehehehe… "Luchette, saya terinspirasi memotong rambut, karenamu!" :)
Pembuatan video clip The Smith - Stop Me If You Think You've Heard This One Before link |